Jadi Budak Seks Ayah Kandung, Korban: Tolong Jangan Sebut Nama Bapak Lagi

Sejumlah anak disabilitas di Gunungkidul jadi korban kekerasan seksual orang terdekat. Mirisnya ada yang berakhir dengan damai.

Galih Priatmojo
Senin, 13 Desember 2021 | 10:25 WIB
Jadi Budak Seks Ayah Kandung, Korban: Tolong Jangan Sebut Nama Bapak Lagi
ilustrasi kekerasan seksual. [ema rohimah / suarajogja.id]
Ilustrasi kekerasan seksual pada anak di bawah umur. [SuaraJogja.com / Ema Rohimah]
Ilustrasi kekerasan seksual pada anak di bawah umur. [SuaraJogja.com / Ema Rohimah]

Jangan Sebut Nama Bapak

Pengasuh Panti Asuhan Purworaharjo, Suyati mengungkapkan, sejak pemerkosaan yang dilakukan sang ayah, nyaris tidak terlampau tampak perubahan perilaku dari sosok Mentik.

Namun salah satu yang sangat mencolok adalah bocah tersebut meminta kepada dirinya untuk tidak menyebut nama bapaknya ataupun menanyakan apapun tentang bapaknya. 

"Mbok jangan tanya bapak lagi to buk,"kata Yati menirukan jawaban bocah tersebut ketika ditanya tentang bapaknya.

Baca Juga:Disabilitas Korban Kekerasan Seksual: Dipandang Sebelah Mata

Yati menambahkan, rencananya pihak panti akan menampung Mentik bersama kakaknya tersebut hingga nanti dinyatakan lulus SLB tingkat SMA. Selanjutnya nanti menyesuaikan dengan permintaan keluarga kedua bocah apakah akan tetap tinggal di Panti ataupun pulang ke rumah keluarganya.

Dicabuli Teman Bapak

Aksi yang sama juga menimpa seorang gadis berkebutuhan khusus di Padukuhan Sawahan Kalurahan Bleberan Kapanewon Playen. Gadis berkebutuhan khusus berusia 18 tahun menjadi korban pencabulan yang dilakukan oleh Syt (44) warga Sawahan I Rt 034/rw 06, Kalurahan Bleberan, Kapanewon Playen yang tidak lain adalah rekan dekat orangtuanya. 

Buruh lepas ini tega melakukan pencabulan terhadap gadis berkebutuhan khusus  yang merupakan tetangga dusun.

Sebelum kejadian, pelaku, orangtua pelaku dan korban memang terlihat sedang duduk di depan rumah korban. Sesaat kemudian, ayah korban bersama tetangganya pergi ke ladang. Tak lama kemudian ibu korban juga pergi ke warung untuk belanja. 

Baca Juga:Moeldoko Apresiasi Baleg Setujui RUU Tindak Pidana Kekerasan Seksual Jadi Inisiatif DPR

"kedua orangtua korban meninggalkan rumah karena merasa tidak khawatir. Pelaku sudah biasa di rumah tersebut,"paparnya.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini

Tampilkan lebih banyak