Update Kasus Sate Beracun, Nani Divonis 16 Tahun Penjara!

Aminuddin menyatakan bahwa Nani terbukti secara sah dan meyakinkan bersalah melakukan tindak pembunuhan berencana.

Eleonora PEW | Rahmat jiwandono
Senin, 13 Desember 2021 | 13:55 WIB
Update Kasus Sate Beracun, Nani Divonis 16 Tahun Penjara!
Terdakwa kasus sate beracun, Nani, membacakan nota pembelaan (pleidoi) secara online, Senin (29/11/2021). - (SuaraJogja.id/Rahmat Jiwandono)

SuaraJogja.id - Sidang pembacaan vonis hukuman untuk Nani Apriliani Nurjaman (25) terkait dengan kasus sate beracun dilaksanakan di Ruang Cakra, Pengadilan Negeri (PN) Bantul pada Senin (13/12/2021). Sidang digelar secara daring atau online.

Pimpinan sidang yakni Majelis Hakim Aminuddin serta hakim anggota Sigit Subagyo dan Agus Supriyana. Tim jaksa penuntut umum (JPU) dan penasihat terdakwa.

Aminuddin menyatakan bahwa Nani terbukti secara sah dan meyakinkan bersalah melakukan tindak pembunuhan berencana sebagaimana dalam dakwaan satu primer oleh JPU yakni Pasal 340 KUHP. Menjatuhkan pidana kepada terdakwa dengan pidana penjara selama 16 tahun.

"Menetapkan masa penangkapan dan penahanan yang telah dijalani terdakwa dibulatkan seluruhnya dari pidana yang dijatuhkan," katanya.

Baca Juga:Ajukan Pleidoi, Nani Terdakwa Sate Beracun Mengaku Tertekan Gara-Gara Tomi

Lanjut dia, menetapkan terdakwa tetap ditahan di rumah tahanan (rutan) khusus perempuan di Kapanewon Wonosari, Kabupaten Gunungkidul. Untuk barang bukti berupa satu buah tas plastik kresek berisi kardus warna putih kombinasi merah berisi enam tusuk sate, lontong yang sudah dicampur bumbu kacang, satu kardus berisi risoles, agar-agar, mata kebo, pastel, dan kue pisang.

"Serta sebuah ponsel Samsung A71 warna hitam dimusnahkan. Barang bukti berupa sepeda motor Honda Vario AB 6748 AN warna hitam dan sebuah warna merah helm merek INK, sepasang sendal jepit dikembalikan kepada terdakwa," ujarnya.

Atas vonis yang dijatuhkan, terdakwa bisa menerima keputusan atau menolak mengajukan banding atau pikir-pikir selama tujuh hari mulai besok untuk mempertimbangkannya.

"Terdakwa dan tim penasihat diberi waktu tujuh hari untuk menentukan sikap, menerima atau menolak dan mengajukan. Yang ketiga langsung menyatakan banding," jelasnya.

Sebelumnya diberitakan, sate beracun itu dikirim oleh Nani yang ditujukan untuk Aiptu Tomi Astanto yang tinggal di Bukit Asri, Kasihan, Bantul. Makanan tersebut dititipkan Nani melalui driver ojek online (ojol) yakni Bandiman pada 25 April 2021. Nani menggunakan jasa driver ojol bernama Bandiman untuk mengantar sate tersebut.

Baca Juga:Pleidoi Sate Beracun, Tim Penasihat Hukum Ajukan Pasal 359

Saat itu, Nani menemui Bandiman yang berada di Masjid Nurul Iman, Jalan Gayam Umbulharjo, Kota Jogja. Meski begitu, Bandiman sama sekali tidak mengetahui jika sate tersebut mengandung racun.

Lantas Bandiman mengantarkannya ke alamat yang dituju. Namun, Aiptu Tomi sedang tidak ada di rumah dan yang berada di rumah adalah istrinya RA Maria Shita Resmi.

Merasa tidak mengenal dan memesan sate beracun itu, kemudian istrinya memberikannya kepada Bandiman. Sate itu dibawa pulang Bandiman untuk berbuka puasa bersama istri dan anaknya Naba Faiz Prasetya (10) untuk buka puasa.

Usai memakannya, Naba malah keracunan hingga akhirnya dibawa ke Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kota Jogja dan dinyatakan meninggal dunia.

Atas perbuatannya, Nani didakwa telah melanggar 7 pasal, yang terdiri dari pasal 340 KUHP, 338 KUHP, pasal 80 ayat dan Pasal 78 ayat C tentang Undang-Undang Perlindungan Anak, pasal 353 ayat 3 KUHP, pasal 351 ayat 3, dan 359 KUHP dengan ancaman hukuman maksimal hukuman hukuman mati atau seumur hidup atau 20 tahun.

REKOMENDASI

News

Terkini