Antisipasi Omicron di Sekolah, Siswa Sekolah Kesehatan Dilibatkan Kampanye Prokes

Sekolah-sekolah tersebut juga bisa membantu tenaga kesehatan dalam penanganan pandemi COVID-19.

Galih Priatmojo
Jum'at, 17 Desember 2021 | 17:35 WIB
Antisipasi Omicron di Sekolah, Siswa Sekolah Kesehatan Dilibatkan Kampanye Prokes
Kepala Balai Dikmen Dinas Pendidikan Kabupaten Sleman, Tukiman melihat produk kesehatan yang dikembangkan siswa SMK Kesehatan Binatama, Jumat (17/12/2021).

SuaraJogja.id - Sekolah Kesehatan di kabupaten/kota diminta untuk melibatkan siswanya dalam mengantisipasi klaster penularan COVID-19 di sekolah. Terlebih saat ini varian Omicron sudah masuk ke Indonesia.

"Perlu diupayakan siswa di sekolah-sekolah kesehatan untuk ikut dilibatkan dan kerjasama untuk mengkampanyekan protokol kesehatan untuk memastikan tidak ada klaster [penularan covid-19]," ungkap Kepala Balai Pendidikan Menengah (dikmen) Dinas Pendidikan Kabupaten Sleman, Tukiman disela peringatan HUT ke-9 SMK Kesehatan Binatama, Jumat (17/12/2021).

Menurut Tukiman, keterlibatan siswa dan sekolah kesehatan sangat penting karena tanggungjawab penanganan COVID-19 tidak bisa hanya dilakukan oleh pemerintah. Apalagi siswa-siswa di sekolah kesehatan dibekali berbagai ilmu kesehatan.

Apalagi saat ini banyak sekolah yang membuka kelas-kelas keperawatan dan kesehatan di DIY. Keterlibatan mereka untuk mengkampanyekan protokol kesehatan dan mengantisipasi munculnya klaster sekolah selama Pembelajaran Tatap Muka (PTM) sangat efektif.

Baca Juga:Gercep Bantu Warga saat Ban Bocor, Aksi Cepat Jalanan Jogja Tuai Pujian

Sekolah-sekolah tersebut juga bisa membantu tenaga kesehatan dalam penanganan pandemi COVID-19. Termasuk memaksimalkan capaian vaksinasi dengan membantu petugas vaksinasi.

"Sekolah-sekolah kan bisa jadi agen vaksinasi dan sumber informasi protokol kesehatan, mereka bisa jadi ujung tombak memberikan informasi yang benar juga tentang covid-19," tandasnya.

Sementara Kepala SMK Kesehatan Binatama, Nuri Hastuti mengungkapkan, sekolah tersebut membentuk satgas COVID-19 untuk mengkampanyekan protokol kesehatan selama PTM terbatas. Para siswa juga terjun untuk ikut melakukan penanganan COVID-19 melalui Praktik Kerja Lapangan (PKL).

"Anak-anak ada yang PKL ke rumah sakit, klinik atau apotik selama pandemi meski selalu ada kewajiban untuk prokes dan melakukan swab," ungkapnya.

Para siswa juga menjadi sukarelawan di rumah sakit dan klinik. Mereka membantu petugas vaksinasi  untuk proses vaksinasi karena banyak rumah sakit dan klinik kesehatan yang kekuranga tenaga kesehatan.

Baca Juga:4 Rekomendasi Oleh-oleh Khas Jogja Paling Populer dan Kekinian

"Kami menerjunkan 80 anak untuk klinik, rumah sakit dan apotik untuk ikut program vaksinasi," jelasnya.

Nuri menambahkan, sekolah juga mengembangkan berbagai produk kesehata. Diantaranya handsanitiser, produk jamu-jamuan hingga makanan sehat.

"Produk-produk ini juga dipasarkan di masyarakat," imbuhnya.

Kontributor : Putu Ayu Palupi

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini