Sampaikan Sapa Aruh Akhir Tahun, Sri Sultan Larang Pesta Nataru

Sementara bagi wisatawan yang berkunjung ke DIY, Sultan meminta mereka untuk melaksanakan tertib protokol kesehatan (prokes) 5M.

Galih Priatmojo
Rabu, 22 Desember 2021 | 13:56 WIB
Sampaikan Sapa Aruh Akhir Tahun, Sri Sultan Larang Pesta Nataru
Gubernur DIY, Sri Sultan HB X menyampaikan Sapa Aruh Nataru di Kompleks Kepatihan Yogyakarta, Rabu (22/12/2021). [Kontributor / Putu Ayu Palupi]

SuaraJogja.id - Gubernur DIY, Sri Sultan HB X kembali menyampaikan Sapa Aruh atau menyapa warga menjelang peringatan Natal dan Tahu Baru (Nataru). Dalam kesempatan ini, Sultan menyampaikan sejumlah kebijakan yang harus dipatuhi semua pihak untuk mengantisipasi penularan COVID-19 di DIY.

Salah satunya larangan pesta di hotel, restoran dan ruang publik. Pesta kembang api yang biasanya digelar selama pergantian tahun pun juga tidak dibenarkan.

"Demi keselamatan dan kemaslahatan bersama, saya juga melarang adanya pawai dan arak-arakan tahun baru serta acara Old and New Year, baik terbuka maupun tertutup, karena akan berpotensi menimbulkan kerumunan," ungkap Sultan di Kompleks Kepatihan Yogyakarta, Rabu (22/12/2021).

Sementara bagi wisatawan yang berkunjung ke DIY, Sultan meminta mereka untuk  melaksanakan tertib protokol kesehatan (prokes) 5M. Wisatawan tidak perlu sampai ditegur dan diingatkan, karena kesadaran pribadi untuk menjaga kesehatan dan keselamatan sangatlah penting.

Baca Juga:Tak Ada Putar Balik Saat Nataru, Dishub DIY Siapkan Skenario Ini

Pada pelaku wisata, travel agent dan seluruh jasa pendukungnya, agar menjadi teladan terdepan. Mereka harus mampu menavigasi dan mentaati ketentuan yang berlaku karena dimungkinkan lonjakan wisatawan selama Nataru akan terjadi.

Sultan menegaskan kawasan Malioboro tidak akan ditutup selama pergantian tahun. Namun semua petugas diminta untuk melakukan pengawasan kepada pengunjung agar mematuhi protokol kesehatan.

"Tidak ditutup [malioboro] karena jika pagi sampai sore kan mereka bisa [wisata] di kabupaten/kota, tapi kalau malam kan tidak bisa membagi-bagi wisata selain ke malioboro. Nanti tinggal bagaimana pemkot menata aturan malioboro [agar tidak ada kerumunan]," ungkapnya.

Khusus untuk instansi pemerintah, Satgas Covid-19 DIY dan para relawan harus dipastikan negara hadir untuk masyarakat selama 7x24 jam penuh. Mereka harus memperkuat upaya-upaya  koordinasi lintas sektor. Satgas Covid-19 di tingkat RT-RW, Padukuhan, dan Kelurahan untuk turut mengawasi titik-titik wisata dan keramaian.

"Aktifkan kembali koordinasi dengan shelter dan fasilitas Kesehatan setempat sebagai langkah preventif. Dalam berinteraksi dengan sedulur kita para wisatawan dengan menjaga jarak, dan tetap semedulur," tandasnya.

Baca Juga:Siap-siap Buka Tutup Rest Area, Jasa Marga Prediksi Arus Mudik Nataru 24 Desember

Sementara bagi umat Kristiani yang memperingati Natal di rumah ibadah, Sultan meminta mereka untuk mematuhi protokol kesehatan. Kapasitas rumah ibadah betul-betul diperhatikan sesuai instruksi pemerintah.

"Seandainya pun tidak memungkinkan untuk beribadah di gereja, saya harapkan bisa lila-legawa beribadah secara online tanpa mengurangi makna Natal," imbuhnya.

Kontributor : Putu Ayu Palupi

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini