Harga Minyak Goreng Tak Kunjung Turun, Pemkab Minta Pemda DIY dan Pusat Ikut Intervensi

ada tiga komoditas di Kabupaten Sleman yang harganya masih tinggi. Antara lain telur ayam, cabai rawit merah, minyak goreng.

Galih Priatmojo
Rabu, 22 Desember 2021 | 18:35 WIB
Harga Minyak Goreng Tak Kunjung Turun, Pemkab Minta Pemda DIY dan Pusat Ikut Intervensi
Ilustrasi minyak goreng. (Shutterstock)

SuaraJogja.id - Pemkab Sleman meminta Pemda DIY ikut mengambil tindakan menyikapi harga minyak goreng yang hingga kini masih tinggi.

Kepala Bidang Perdagangan Dinas Perindustrian dan Perdagangan Sleman Nia Astuti mengatakan, lewat hasil pantauan bahan pangan jelang Natal dan Tahun Baru, diketahui ketersediaan terpantau cukup.

"Dinamika belanja masyarakat terkendali. Artinya, tidak ada panic buying," kata Nia, kala dihubungi, Rabu (22/12/2021).

Kendati demikian, ada tiga komoditas di Kabupaten Sleman yang harganya masih tinggi. Antara lain telur ayam, cabai rawit merah, minyak goreng.

Baca Juga:Gantikan Dokter Gadungan, PSS Sleman Akhirnya Punya Dokter Tim yang Baru

Memiliki harga eceran tertinggi Rp13.000/ liter, saat ini harga minyak goreng masih Rp19.800/liter.

"Tingginya harga minyak goreng dipicu oleh kenaikan crude palm oil (CPO). Selain itu, banyak produk sawit yang dialihkan untuk biodesel. Sehingga ketersediaan minyak goreng di pasaran berkurang," ungkap dia.

Lewat pantauan Pemkab Sleman di tingkat supplier, diketahui pula bahwa ada penurunan suplai minyak goreng dari produsen sebesar 40%.

"Soal harga minyak ini, kami sudah kirim surat ke Disperindag DIY," ujar Nia.

Hal itu ia lakukan, mengingat pihaknya cukup khawatir dengan tingginya harga minyak goreng yang tak kunjung turun. Di lain sisi, harga minyak goreng tidak bisa dikendalikan oleh level daerah.

Baca Juga:Libur Nataru, Dispar Sleman Siapkan Pemeriksaan Acak di Sejumlah Objek Wisata

"Kami berharap segera ada intervensi dari Pemerintah Pusat maupun Pemda DIY, agar dapat mengendalikan harga minyak goreng di pasaran," terangnya.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini

Tampilkan lebih banyak