SuaraJogja.id - Gugatan Spencer Elden, pemuda 30 tahun yang menjadi model kover album Nirvana saat masih bayi, ditolak pengadilan. Elden menggugat band tersebut tahun lalu.
Ia melayangkan gugatan terkait eksploitasi seksual. Menurutnya, karya seni di sampul album Nirvana tersebut merupakan bentuk pelecehan seksual anak.
Elden mengatakan, foto bayinya di kolam renang yang ikonik itu telah memberi dia tekanan emosional yang ekstrem dan permanen.
Pihak Nirvana pun mengajukan penolakan bulan lalu. Mereka mengatakan, argumen Elden tidak berdasar.
Baca Juga:Musim Hujan? 5 Lagu Oldish Ini Cocok Kamu Masukin Playlist!
"Klaim Elden bahwa foto di sampul album Nevermind adalah 'pornografi anak', pada wajahnya, tidak serius," kata pengacara mereka.
Ia menambahkan, jika mengikuti tudingan Elden, siapa pun yang memiliki salinan rekaman tersebut lantas bersalah atas kepemilikan pornografi anak. Mereka juga menuding bahwa Elden tampaknya menikmati ketenaran sebagai "bayi Nirvana".
"Dia telah membuat ulang foto itu dengan imbalan bayaran, berkali-kali; dia memiliki tato judul album itu di dadanya; dia menghadiri gelar wicara dengan mengenakan pakaian berwarna kulit untuk memparodikan dirinya sendiri; dia telah menandatangani salinan sampul album untuk dijual di eBay; dan dia telah menggunakan koneksi itu untuk mencoba mendekati wanita," tutur pihak Nirvana.
Mosi tersebut diajukan oleh para pengacara yang mewakili anggota Nirvana yang masih hidup--Dave Grohl dan Krist Novoselic--Courtney Love, janda Kurt Cobain; dan Kirk Weddle, fotografer foto sampul album.
Mereka berpendapat, undang-undang pembatasan klaim Elden telah berakhir pada 2011, yang berarti dia terlambat untuk mengajukan tuntutan.
Baca Juga:Lagu-Lagu Nirvana yang Wajib Kamu Dengar Selain Smells Like Teen Spirit
Pengacara Elden sendiri berpendapat bahwa undang-undang pembatasan tidak berlaku selama Nevermind--judul album Nirvana yang menampilkan foto bayi Elden--terus dijual dalam bentuknya yang sekarang.
"Pornografi anak selamanya adalah kejahatan," kata Marsh Law kepada Variety tahun lalu. "Setiap distribusi atau keuntungan yang diperoleh dari gambar eksplisit seksual seorang anak tidak hanya menciptakan tanggung jawab jangka panjang, tetapi juga menimbulkan trauma seumur hidup. Ini biasa terjadi pada semua klien kami yang menjadi korban pornografi anak yang diperdagangkan secara aktif, terlepas dari berapa lama gambar telah dibuat."
Tim Elden pun diberi waktu hingga 30 Desember untuk menanggapi penolakan Nirvana, tetapi mereka melewatkan tenggat waktu.
Akibatnya, Hakim Fernando M Olguin menolak kasus tersebut "dengan izin untuk diubah". Dengan kata lain, dikutip dari BBC, timnya memiliki waktu hingga 13 Januari untuk mengajukan kembali kasus tersebut dengan perubahan yang sesuai.
Dalam sebuah pernyataan kepada AFP pada Selasa (4/1/2022), pengacara Elden, Robert Lewis, mengatakan, mereka akan melakukannya "segera."
"Kami yakin Spencer akan diizinkan untuk melanjutkan kasusnya," kata Lewis.