Tambah Satu Pasien Covid-19, Kasus Aktif di Bantul Satu Orang

Tambahan kasus baru itu berasal dari Kecamatan Sedayu.

Eleonora PEW
Rabu, 12 Januari 2022 | 08:15 WIB
Tambah Satu Pasien Covid-19, Kasus Aktif di Bantul Satu Orang
Ilustrasi pandemi (freepik.com/prostooleh)

SuaraJogja.id - Pada Selasa (11/1/2022), Kabupaten Bantul ketambahan satu kasus Covid-19. Selain itu, kasus sembuh di kabupaten ini juga bertambah satu orang.

Berdasarkan data Satgas Penanggulangan COVID-19 Bantul di Bantul, Selasa, tambahan kasus baru itu berasal dari Kecamatan Sedayu, sementara pasien yang pulih dari Sewon, sedangkan kasus konfirmasi yang meninggal pada hari ini nol orang, atau tidak ada laporan.

Dengan perkembangan kasus harian itu, maka total kasus positif COVID-19 di Bantul secara kumulatif sejak pandemi hingga kini menjadi 57.318 orang, dengan angka kesembuhan menjadi 55.848 orang, kemudian kasus kematian totalnya berjumlah 1.569 orang.

Dengan demikian, jumlah kasus aktif COVID-19 atau pasien yang masih terinfeksi dan menjalani isolasi untuk proses penyembuhan di Bantul tinggal satu orang dari Kecamatan Sedayu.

Baca Juga:Tak Sampai Sebulan, Pasien Rawat Inap COVID-19 di AS Naik Dua Kali Lipat

Disebutkan pula, untuk 16 kecamatan di Bantul yang sudah nol kasus COVID-19 atau zona hijau yaitu Kasihan, Banguntapan, Piyungan, Pajangan, Sewon, Pleret, Jetis, Pandak, Bambanglipuro, Bantul, Pundong, Imogiri, Dlingo, serta Srandakan, Sanden, dan Kretek.

Sekretaris Daerah Bantul Helmi Jamharis mengajak masyarakat patuh protokol kesehatan pencegahan COVID-19, agar pandemi yang sudah melandai makin terkendali, dan Bantul bisa dinyatakan nol kasus.

"Tentu dengan kondisi seperti ini kami tetap berharap kepada warga masyarakat tetap tidak lengah, artinya kesadaran warga masyarakat untuk selalu melaksanakan protokol kesehatan tetap harus menjadi komitmen bersama," katanya.

Pemkab mengajak masyarakat bersama memutus rantai penyebaran COVID-19 dengan menerapkan pola hidup bersih dan sehat (PHBS) dan 5M, yaitu memakai masker, mencuci tangan, menjaga jarak, menghindari kerumunan, serta mengurangi mobilitas.

"Kami tidak ingin karena kelengahan warga masyarakat kemudian terjadi lonjakan kembali, sehingga mari sama-sama hal yang sudah baik di tengah masyarakat kita, bareng-bareng kita jaga," katanya. [ANTARA]

Baca Juga:Pasien Omicron Gejala Ringan Dianjurkan Isoman di Rumah, Berobat Lewat Telemedicine

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini