"Nantinya mahasiswa yang belum mendapatkan kuota vaksin akan difasilitasi Satgas Covid-19 UGM untuk segera divaksin agar bisa mengikuti PTM luring," tandasnya.
Hatma menyebut rencananya sistem KBM Bauran tersebut baru akan dilaksanakan pada semester genap atau Februari mendatang.
"UGM siap menyelenggarakan KBM Bauran yang di dalamnya dimungkinkan penerapan PTM 100 persen. Sistem ini akan mulai diimplementasikan mulai semester genap tahun akademik 2021/2022 atau sekitar Februari 2022 dapat dilanjutkan pada semester berikutnya sesuai dengan kondisi dan kebutuhan," terangnya.
Dikonfirmasi terpisah, Dekan Fakultas Filsafat Universitas Gadjah Mada (UGM) menuturkan hasil evaluasi dari masing-masing fakultas yang ada akan berbeda. Namun pada intinya penerapan prokes di kampus menjadi hal yang mutlak untuk dilakukan.
Baca Juga:54 Persen Pegawai Pertamina Didominasi Generasi Milenial
"Melibatkan prosedur kesehatannya itu kan cukup betul-betul itu yang nomor satu. Kesiapan prokes itu harga mati untuk berkegiatan, maka kita mengutamakan yang itu sih," ujar Murti.
Di Fakultas Filsafat sendiri, kata Murti, penerapan prokes juga terus dilakukan secara ketat bagi seluruh sivitas akademik yang sudah beraktivitas di kampus. Salah satunya dengan kewajiban memindah barcode PeduliLindungi yang sudah disediakan pada setiap pintu masuk.
"Kita setiap masuk di UGM itu kan ada scan barcode PeduliLindungi di depan. Untuk memastikan juga yang bersangkutan sudah vaksin juga. Kemudian kalau ada kegiatan atau acara-acara tertentu nanti dia perlu antigen gitu-gitu SOPnya. Prokes ketat memang. Bukan kita tidak boleh berkegiatan tidak, hanya berkegiatan tapi diatur seperti prokes tadi," tegasnya.