SuaraJogja.id - Cuaca ekstrem mengakibatkan berbagai bencana di Sleman, seperti angin kencang dan banjir, termasuk banjir lahar hujan dari Merapi. Untuk itu, Bupati Sleman Kustini Sri Purnomo mengimbau masyarakat agar mewaspadai potensi bencana hidrometrologi yang diakibatkan cuaca ekstrem.
"Kesigapan terhadap bencana harus kita tingkatkan, apalagi Sleman merupakan daerah rawan bencana, terutama angin kencang dan letusan Gunung Merapi," kata Kustini usai berkoordinasi dengan BPBD Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta, Jumat.
Bencana angin kencang masih menjadi ancaman nyata bagi masyarakat di Kabupaten Sleman, dan selama sepekan terakhir telah terjadi bencana angin kencang di sejumlah titik.
Turunnya hujan dengan intensitas lebat disertai angin kencang menyebabkan kerusakan sejumlah fasilitas umum di wilayah Sleman.
Baca Juga:3 Pohon Tumbang Gegara Hujan dan Angin Kencang di Padang
Kustini mengatakan bahwa pihaknya tengah melakukan koordinasi bersama dengan BPBD beserta instansi terkait untuk menyiapkan langkah-langkah mitigasi bencana yang perlu dilakukan.
"Dari informasi yang kami dapat, sejauh ini BMKG telah mengeluarkan peringatan dini cuaca ekstrem. Hal tersebut yang menjadi pertimbangan kami dalam koordinasi untuk menyiapkan langkah mitigasi bencana," katanya.
Ia mengatakan dirinya juga telah menginstruksikan Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kabupaten Sleman untuk melakukan pemotongan dan pemangkasan pohon-pohon besar yang sudah rapuh dan rawan tumbang.
"Sosialisasi terkait ancaman bencana cuaca ekstrem ini juga dilakukan hingga tingkat kepanewon (kecamatan) untuk kemudian dilanjutkan hingga tingkat kelurahan dan pedukuhan, sehingga informasi dapat disampaikan langsung kepada masyarakat," katanya.
Menurut dia, langkah-langkah pencegahan ini tidak bisa hanya dilakukan oleh pemerintah, namun juga perlu andil dari masyarakat untuk memperhatikan kondisi lingkungannya masing-masing untuk meminimalisir hal-hal yang tidak diinginkan akibat cuaca ekstrem. [ANTARA]