Pasien Covid-19 Mulai Meningkat, RSUD Sleman Siapkan 38 Tempat Tidur khusus Covid-19

peningkatan keterisian tempat tidur di RSUD Sleman mulai meningkat sejak 3 hari belakangan

Galih Priatmojo
Senin, 07 Februari 2022 | 16:18 WIB
Pasien Covid-19 Mulai Meningkat, RSUD Sleman Siapkan 38 Tempat Tidur khusus Covid-19
Ilustrasi Virus Corona. (Pixabay)

SuaraJogja.id - Tingkat keterisian tempat tidur (TT) rumah sakit umum daerah (RSUD) bagi pasien Covid-19, di Kabupaten Sleman mulai meningkat. 

Dirut RSUD Sleman Novita Krisnaeni mengatakan, peningkatan keterisian TT di RSUD Sleman sudah terjadi sejak tiga hari belakangan.

Tercatat, pada 1 Februari 2022 ada satu pasien, 2 Februari 2022 RSUD Sleman merawat dua pasien, 3 Februari 2022 ada lima pasien. Pada 4 Februari 2022 sebanyak delapan pasien, kemudian 5 Februari 2022 ada 8 pasien. Sementara catatan pada 6 Februari 2022, terdapat 10 pasien Covid-19.

Dalam hitungan total, pada awal 2022 (Januari 2022 hingga 6 Februari 2022), RSUD Sleman merawat 20 pasien Covid-19.

Baca Juga:Terima SK Pengangkatan, 647 CPNS Sleman Dapat Status Baru

"Sebelumnya rerata ada satu sampai dua pasien," terangnya, Senin (7/2/2022).

Saat ini, diketahui RSUD Sleman sudah mengalokasikan 38 TT khusus Covid-19, baik itu IGD, isolasi, hingga ruang penanganan khusus.

Sedianya, pihaknya akan menambah 20 TT di bangsal Alamanda dan 14 TT di bangsal Kenanga. Dengan demikian, nantinya RSUD Sleman akan memiliki 72 TT khusus Covid-19.

Ia menuturkan, pasien Covid-18 yang dirawat di RSUD Sleman mayoritas bergejala sedang, yang artinya mereka memang sudah membutuhkan perawatan medis di RS.

Ada perbedaan antara gejala pasien Covid-19 [probable] omicron dengan varian lainnya. Misalnya, pada pasisen varian sebelumnya biasanya disertai dengan sesak dan batuk.

Baca Juga:Unggul 1-0 dari Barito Putra, PSS Sleman Amankan Tiga Poin

Sementara itu, pasien probable cenderung punya gejala panas dan saturasi yang tidak menurun drastis. Walaupun demikian, mereka yang memiliki saturasi di bawah 90 tetap dirawat di RS.

"Kalau kondisinya memenuhi kategori 'gejala sedang', ya harus [dirawat] di RS. Kalau OTG, monggo kalau mau isoman atau isoter," ucapnya. 

Kala ditanya penyebab peningkatan pasien Covid-19 yang dirawat, Novita tak menampik dugaan varian omicron menjadi penyebab penularan kasus menjadi lebih tinggi. Sehingga tambahan pasien terjadi cukup cepat, di Kabupaten Sleman.

"Karena kemarin itu kan sudah mengirimkan sampel dan hasilnya probable omicron. Ya kemungkinan kalau melihat begitu cepatnya penambahan kasus, ya kemungkinan karena penambahan omicron," terangnya.

Kendati demikian ia menegaskan, apapun varian Covid-19 yang muncul, 5 M dan 3 T serta imunisasi harus menjadi poin penting yang dijalankan seluruh komponen masyarakat.

RSUD Prambanan Siapkan 8 TT khusus Covid-19

Sementara itu, Dirut RSUD Prambanan Wisnu Murti Yani membenarkan adanya peningkatan jumlah pasien dan keterisian TT Covid-19 di RS tersebut.

"Tadinya nol tidak pernah ada kemudian Senin pekan lalu terisi dua TT dengan pasien Covid probable. Dua orang tersebut sudah membaik dan sudah satu pekan kemudian isolasi mandiri, di bawah pengawasan Puskesmas," ungkapnya.

Pasien probable Covid yang dirawat di RSUD Prambanan kondisi kesehatannya masuk dalam gejala ringan sampai sedang. Belum ada pasien gejala berat yang ditangani RSUD Prambanan.

Di RSUD Prambanan, sudah ada delapan TT khusus Covid-19 dengan kelengkapan ada ventilator. Ada pula TT critical.

Bila nantinya dibutuhkan penambahan jumlah TT untuk Covid-19, pihaknya akan mengaktifkan bangsal Candi Sambisari maupun di Bangsal Candi Ijo, sebanyak 12 tempat tidur.

"Kalau butuh penambahan TT lagi, akan kami siapkan bangsal lain lagi," tambahnya.

Juru Bicara Pencegahan dan Penanganan Covid-19 Sleman Shavitri Nurmala menyebut, warga Kabupaten Sleman yang merupakan pasien Covid-19 OTG diperkenankan untuk dirawat di rumah atau isolasi mandiri.

Pasalnya, isolasi terpadu Covid-19 di Kabupaten Sleman sementara ini hanya diperuntukkan bagi lansia dan pasien bergejala sedang. Sedangkan RS diperuntukkan bagi pasien gejala sedang hingga berat. 

Kontributor : Uli Febriarni

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini