Kasus Covid-19 di Kulon Progo Kembali Meningkat, Klaster Keluarga Bermunculan

Sejak awal tahun lalu, tepatnya Januari, sejumlah klaster Covid-19 yang berasal dari keluarga mulai muncul di berbagai kapanewon.

Eleonora PEW | Hiskia Andika Weadcaksana
Senin, 07 Februari 2022 | 16:01 WIB
Kasus Covid-19 di Kulon Progo Kembali Meningkat, Klaster Keluarga Bermunculan
Ilustrasi klaster keluarga penularan Covid-19. (Elements Envato)

SuaraJogja.id - Kasus Covid-19 di wilayah Kulon Progo mulai merangkak naik dalam beberapa minggu terakhir. Gugus Tugas Penanganan Covid-19 Kulon Progo menyebut akibat dari peningkatan kasus tersebut sejumlah penularan di dalam keluarga juga turut melonjak.

Juru Bicara Gugus Tugas Penanganan Covid-19 Kulon Progo Baning Rahayujati menuturkan, sejak awal tahun lalu, tepatnya Januari, sejumlah klaster Covid-19 yang berasal dari keluarga mulai muncul di berbagai kapanewon. Bahkan hingga saat ini kasus penularan di dalam keluarga masih terus terjadi.

"Ini kasus kita muncul di klaster keluarga. Penularan di dalam keluarga mulai meningkat," kata Baning kepada awak media, Senin (7/2/2022).

Berdasarkan hasil identifikasi yang telah dilakukan oleh Gugus Tugas Penanganan Covid-19 Kulon Progo sepanjang Januari lalu tercatat ada enam keluarga yang terjadi penularan. Sedangkan pada Februari hingga saat ini bahkan sudah terjadi lima klaster penularan dalam keluarga.

Baca Juga:Lima Gerbang Tol di Bandung Kembali Berlakukan Sistem Ganjil Genap

"Kami sudah mengidentifikasi di Februari ini ada lima keluarga yang terjadi penularan (Covid-19) dan di Januari ada enam keluarga," ungkapnya.

Disampaikan Baning, sebaran klaster keluarga di Kulon Progo itu terjadi di sejumlah kapanewon. Pada Januari lalu, kasus itu di antaranya terjadi di Kalibawang 1 kasus, Nanggulan 2 kasus, Wates 1 kasus, Galur ada 1 kasus dan Pengasih ada juga 1 kasus.

"Itu Januari jadi ada enam (klaster keluarga). Lalu pada Februari ada 5 klaster keluarga. Tersebar di Temon 2 kasus, Wates 2 kasus dan Galur 1 ada satu kasus keluarga," ucapnya.

Baning menuturkan penularan di dalam keluarga itu mayoritas memang diawali dari kontak dengan orang lain di luar keluarga. Kemudian dibawa tanpa sadar karena kemungkinan yang bersangkutan sudah terpapar tapi sebagai orang tanpa gejala (OTG).

"Jadi dari kontak di luar keluarga akhirnya sudah terjadi kontak di keluarga oleh karena itu dimohon protokol kesehatan betul-betul ditingkatkan. Semakin banyak OTG di luar sana semakin sulit kita menentukan darimana mereka tertular," terangnya.

Baca Juga:Jumlah Pasien Rawat Inap di Rumah Sakit Rendah, Tapi Kok Kasus COVID-19 Naik Tinggi?

Pada Minggu (6/2/2022) kemarin saja Bumi Binangun mencatat penambahan kasus harian sebanyak 24 kasus. Dari jumlah tersebut mayoritas kasus diduga terpapar corona setelah melakukan perjalanan.

Baning merinci dari 24 kasus tersebut dari sebanyak 11 suspek itu ketahui tiga di antaranya memiliki riwayat perjalanan ke luar daerah. Kemudian lima orang punya riwayat perjalanan ke luar Kulon Progo yaitu ke Kota Yogyakarta dan tiga lainnya masih dalam penelusuran.

"Artinya semakin sulit kita menentukan dimana sih titik risiko terjadinya penularan tapi dari yang ada adalah pertemuan orang dalam jumlah besar itu akhirnya kita curigai sebagai tempat penularannya," terangnya.

Baning berharap kemunculan klaster serta peningkatan kasus Covid-19 yang kembali terjadi dapat disikapi dengan baik oleh semua pihak. Bahwasanya saat ini virus corona masih ada dan menular.

Ia mengimbau masyarakat untuk lebih disiplin menerapkan protokol kesehatan Covid-19 dalam setiap kesempatan. Sehingga mewaspadi betul anggota keluarga yang memang memiliki penyakit penyerta atau komorbid.

"Mohon untuk berhati-hati apabila ada anggota keluarga yang komorbid. Apabila untuk masyarakat yang kondisi kesehatan bagus mungkin tidak menggejala tapi hati-hati kalau terkena kepada orang yang komorbid," pungkasnya.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini