Baliho Ilegal di Jogja Sulit Ditertibkan, Wadas seperti Desa Mati

Di sisi lain, bus pariwisata dipastikan tak boleh melintasi Jalan Dlingo-Imogiri.

Eleonora PEW
Jum'at, 11 Februari 2022 | 08:55 WIB
Baliho Ilegal di Jogja Sulit Ditertibkan, Wadas seperti Desa Mati
Baliho-baliho yang terpasang di sejumlah titik di Kabupaten Sleman. [Hiskia Andika Weadcaksana / SuaraJogja.id]

SuaraJogja.id - LBH Yogyakarta mempertanyakan apa yang disasar polisi dengan menangkapi warga Desa Wadas. Terlebih, polisi tak pandnag bulu menangkapi anak-anak hingga lansia di Desa Wadas. Karena takut, sejumlah warga Wadas pun lari sembunyi dan bermalam ke hutan, sehingga Wadas seperti desa mati.

Di sisi lain, bus pariwisata dipastikan tak boleh melintasi Jalan Dlingo-Imogiri, sehingga skenario ke Mangunan pun berubah. Sementara itu, baliho ilegal menjadi permasalahan besar di Jogja karena begitu sulitnya untuk ditertibkan. Simak di bawah ini lima berita SuaraJogja.id yang paling banyak dibaca pada Kamis (10/2/2022):

1. Proses Hukum Warga Wadas Naik ke Status Penyidikan, LBH Yogyakarta: Tidak Jelas Apa yang Disasar Polisi

Warga yang sempat ditahan polisi bertemu ibunta usai tiba di halaman masjid Desa Wadas, Bener, Purworejo, Jawa Tengah, Rabu (9/2/2022). ANTARA FOTO/Hendra Nurdiyansyah
Warga yang sempat ditahan polisi bertemu ibunta usai tiba di halaman masjid Desa Wadas, Bener, Purworejo, Jawa Tengah, Rabu (9/2/2022). ANTARA FOTO/Hendra Nurdiyansyah

Lembaga Bantuan Hukum (LBH) Yogyakarta mempertanyakan naiknya proses hukum tiga Warga Wadas ke status penyidikan. Sejak awal sasaran polisi hingga memberikan Pasal UU ITE kepada warga tidak jelas. 

Baca Juga:Warga Wadas Purworejo Laporkan Ada Intimidasi, Terpaksa Serahkan SPPT Pajak dan KK

"Dilihat sejak awal tidak jelas peristiwa apa yang sebenarnya disasar oleh polisi, sehingga mereka menaikkan peristiwa itu ke tahap penyidikan," ujar Direktur LBH Yogyakarta, Yogi Zul Fadhli dalam konferensi pers secara daring, Kamis (10/2/2022). 

Baca selengkapnya

2. Bus Pariwisata Dipastikan Tak Boleh Lewat Jalan Dlingo-Imogiri, Begini Skenario Bila akan ke Mangunan

Sejumlah Basarnas DIY dan warga melakukan evakusi terhadap satu bus pariwisata yang mengalami kecelakaan di dekat Bukit Bego, Jalan Dlingo-Imogiri, Kedungguweng, Kalurahan Wukirsari, Kapanewon Imogiri, Kabupaten Bantul, Minggu (6/2/2022). [Muhammad Ilham Baktora / SuaraJogja.id]
Sejumlah Basarnas DIY dan warga melakukan evakusi terhadap satu bus pariwisata yang mengalami kecelakaan di dekat Bukit Bego, Jalan Dlingo-Imogiri, Kedungguweng, Kalurahan Wukirsari, Kapanewon Imogiri, Kabupaten Bantul, Minggu (6/2/2022). [Muhammad Ilham Baktora / SuaraJogja.id]

Bus pariwisata besar resmi dilarang melintas di Jalan Dlingo-Imogiri menyusul insiden kecelakaan maut yang menewaskan 13 orang usai sebuah bus menghantam tebing Bukit Bego, Padukuhan Kadung Buweng, Kalurahan Wukirsari, Kapanewon Imogiri, Kabupaten Bantul pada Minggu (6/2/2022) lalu.

Kapolres Bantul AKBP Ihsan mengatakan, keputusan diambil setelah mengadakan pertemuan dengan pemerintah kalurahan, kelompok sadar wisata (pokdarwis), dan Dinas Perhubungan (Dishub) Bantul. Namun, sebelum kesepakatan itu tercapai, diskusi sempat berjalan alot.

Baca Juga:Tak Halangi Pemerintah Bangun Bendungan Bener di Purworejo, Putri Gus Dur Ingatkan Satu Ini

Baca selengkapnya

3. Polisi Tak Pandang Bulu Tangkapi Bocah hingga Lansia, Anak-Anak Desa Wadas Ketakutan

Spanduk warga Desa Wadas, Kecamatan Bener, Kabupaten Purworejo menolak tambang batu andesit. [Suara.com/ Angga Haksoro Ardi]
Spanduk warga Desa Wadas, Kecamatan Bener, Kabupaten Purworejo menolak tambang batu andesit. [Suara.com/ Angga Haksoro Ardi]

Saat melakukan penyisiran di Desa Wadas, rupanya aparat tak pandang bulu dalam melakukan penangkapan. Dari anak di bawah umur hingga lansia, banyak warga Wadas yang kena ciduk polisi.

Perwakilan Solidaritas Perempuan (SP) Kinasih menyampaikan kabar tersebut dalam konferensi pers pada Kamis (10/2/2022) setelah tiga hari menemani warga Wadas menghadapi suasana mencekam di desanya.

Baca selengkapnya

4. Sulitnya Menertibkan Baliho Ilegal di Jogja: Pemiliknya Susah Dilacak hingga Bikin Pemkab Boncos

Baliho raksasa roboh di simpang empat Gejayan, Rabu (12/1/2022) lalu. [Hiskia Andika Weadcaksana / SuaraJogja.id]
Baliho raksasa roboh di simpang empat Gejayan, Rabu (12/1/2022) lalu. [Hiskia Andika Weadcaksana / SuaraJogja.id]

Lewat tengah hari, Rabu (12/1/2022) lalu suasana mendung menggelayuti sebagian wilayah Sleman. Tak berapa lama hujan deras disertai angin kencang menghembus.

Bruukkk...suara benturan keras mengagetkan warga yang tengah berteduh di sekitar simpang empat Gejayan. Sebuah baliho raksasa roboh usai dihempas angin yang datang bersamaan hujan deras.

Baca selengkapnya

5. Warga Takut Ditangkap Sampai Sembunyi Bermalam di Hutan: Wadas seperti Desa Mati

Sejumlah anggota polisi dengan menggunakan sepeda motor masuk ke Desa Wadas, Rabu (9/1/2022). [Instagram @wadas_melawan]
Sejumlah anggota polisi dengan menggunakan sepeda motor masuk ke Desa Wadas, Rabu (9/1/2022). [Instagram @wadas_melawan]

Sejak polisi dan para preman memasuki Desa Wadas pada Selasa (8/2/2022) untuk pengukuran tanah, warga setempat takut ditangkap sampai harus berlari ke hutan untuk menghindari pengejaran.

Seorang warga, dalam konferensi pers pada Kamis (10/2/2022), mengatakan bahwa pada Rabu (9/2/2022) malam, banyak warga lari ke hutan, dan sebagian tinggal di sana hingga Kamis siang dalm kondisi menahan lapar.

Baca selengkapnya

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini

Tampilkan lebih banyak