Sejarah Kerajaan Gowa Tallo dan Kepemimpinan Sultan Hasanuddin yang Melegenda

Kerajaan Gowa Tallo adalah kerajaan gabungan dari Kerajaan Gowa dan Kerajaan Tallo. Berikut informasi lengkapnya.

Risna Halidi
Senin, 14 Februari 2022 | 11:18 WIB
Sejarah Kerajaan Gowa Tallo dan Kepemimpinan Sultan Hasanuddin yang Melegenda
Sultan Hasanuddin (Ist)

SuaraJogja.id - Kerajaan Gowa Tallo adalah kerajaan di Indonesia yang bercorak agama Islam terbesar di Sulawesi Selatan. Kerajaan ini berdiri pada sekitar abad ke 16. Kerajaan Gowa Tallo juga dikenal sebagai Kerajaan Makassar.

Kerajaan Gowa Tallo adalah kerajaan gabungan antara Kerajaan Gowa dan Kerajaan Tallo yang dimiliki dua orang bersaudara. Dua kerajaan ini bersatu saat pemerintahan Raja Daeng Matanre Karaeng Tumapara’risi Khallona.

Kerajaan ini bersatu atas dasar kesepakatan, sehingga rakyat kedua kerajaan pun tidak memihak siapapun. Meski begitu, mereka memiliki dua raja yang sama-sama berkuasa di wilayah masing-masing.

Pada akhir abad ke 16, Sultan Alauddin adalah raja pertama yang memeluk Islam di Kerajaan Gowa Tallo dan sebagai penanda bahwa Kerajaan Gowa Tallo menjadi kesultanan. Agama Islam di Gowa semakin pesat. Pada tahun kedua kesultanan, semua rakyat kerajaan akhirnya beragama Islam.

Baca Juga:8 Potret Putri Kerajaan Kamboja, Disebut Lisa BLACKPINK Versi Cilik

Masa kejayaan Kerajaan Gowa Tallo adalah masa kepemimpinan Sultan Hasanuddin. Sultan Hassanuddin adalah Raja Gowa ke 16 sekaligus pahlawan nasional Indonesia. Kerajaan ini mencapai puncak kejayaannya saat berada dibawah pimpinan beliau.

Sultan Hasanuddin memiliki julukan yang terkenal yakni Ayam Jantan dari Timur yang tidak mudah terpengaruh oleh orang asing. Ia menentang keras kehadiran VOC saat menguasai sebagian kerajaan kecil di Sulawesi.

Pada masa kejayaannya, Gowa Tallo menjadi pusat perdagangan terbesar di Indonesia bagian Timur. Ada banyak saudagar muslim dari berbagai wilayah di dunia untuk berdagang. Kerajaan ini bersifat maritim, selain karena letaknya yang sangat strategis dengan laut, banyak masyarakat yang berprofesi sebagai nelayan.

Kerajaan Gowa Tallo mulai runtuh saat VOC menguasai sebagain besar kerajaan kecil di Sulawesi. Sultan Hasanuddin berupaya melawannya dengan bantuan dari seluruh kerajaan Indonesia Timur.

Peperangan tersebut dipimpin oleh Sultan Hasanuddin, tetapi penjajah semakin menambah pasukan dan membuat kubu Kerajaan Gowa terdesak. Akhirya pada tahun 1667, Kerajaan Makassar mengakui kekalahannya dan bersedia menandatangani Perjanjian Bongaya yang tentu saja merugikan Kerajaan Gowa.

Baca Juga:Kerajaan Islam di Indonesia Beserta Raja dan Masa Kejayaannya

Pertempuran pasca perjanjian pun tetap terjadi. Saat VOC kembali meminta pasukan tambahan dan akhirnya merobohkan benteng kekuasaan Kerajaan Gowa. Sultan Hasanuddin turun tahta dan mengundurkan diri dari kerajaan. Kerajaan Makassar kemudian mengalami transisi kepemimpinan, kemudian saat dipimpin oleh Sultan Muhammad Abdul Kadir Aidudin, kesultanan resmi menjadi bagian dari Indonesia.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini

Tampilkan lebih banyak