Perbaikan Dikebut, Penataan Kawasan Malioboro Dimulai dari Sisi Utara

Pengembalian ke fasad Malioboro sudah mulai dilakukan, kursi-kursi sudah mulai diperbaiki dan diplitur.

Galih Priatmojo
Kamis, 17 Februari 2022 | 14:52 WIB
Perbaikan Dikebut, Penataan Kawasan Malioboro Dimulai dari Sisi Utara
Penataan Kawasan Malioboro sesuai fasadnya dengan cat putih dari sisi utara, Kamis (17/02/2022). [Kontributor / Putu Ayu Palupi]

SuaraJogja.id - Pemda DIY mempercepat penataan kawasan Malioboro pasca relokasI Pedagang Kaki Lima (PKL) ke Teras Malioboro 1 dan 2 pada awal Februari 2022 lalu. Sebab banyak kerusakan yang terjadi, baik trotoar, selasar hingga fasilitas publik di kawasan tersebut.

Sebut saja keramik di trotoar yang mengalami kerusakan. Kursi dan tempat sampah yang berada di dua sisi pun banyak yang rusak serta kotor. Di sisi timur tempat PKL berjualan kuliner sebelum direlokasi banyak ditemui sisa kotoran minyak goreng serta sisa makanan.

"Pengembalian ke fasad Malioboro sudah mulai dilakukan, kursi-kursi sudah mulai diperbaiki dan diplitur. Lalu tegel (keramik-red) yang sudah grepes (retak-red) juga sudah diperbaiki. Trotoar yang kebak lengo (penuh minyak goreng-red) juga dipoles dan dibersihkan," ungkap Sekda DIY, Baskara Aji di Kompleks Kepatihan Yogyakarta, Kamis (17/02/2022).

Menurut Aji, perbaikan kawasan Malioboro dimulai dari sisi utara dari Bank BPD di sisi barat. Sedangkan di sisi timur, perbaikan dimulai dari trotoar depan Grand Inna Malioboro Hotel.

Baca Juga:DIY Berlakukan PPKM Level 3, Jalur Masuk ke Teras Malioboro Diperketat

Hingga saat ini perbaikan fasilitas sudah sampai di depan Teras Malioboro 2. Percepatan perbaikan rencananya dilakukan hingga Titik Nol Yogyakarta agar penataan kawasan Malioboro bisa segera dilakukan.

"Saya lihat perbaikan sudah sampai di dekat kantor DPRD DIY, kita terus lakukan percepatan," ujarnya.

Selain fasilitas publik, lanjut Aji, Pemda meminta semua pemilik toko untuk mengecat ulang toko mereka dengan warna putih tulang. Pemilihan warna ini sudah merupakan kesepakatan semua pihak untuk mengembalikan wajah Malioboro sesuai fasadnya.

Perbaikan fasilitas publik di Malioboro menggunakan anggaran rutin pemeliharan dari Dinas Pekerjaan Umum DIY. Pemda tidak menggunakan dana keistimewaan (danais) untuk perbaikan meski penataan kawasan Malioboro merupakan bagian dari Sumbu Filosofi yang tengah diajukan sebagai Warisan Dunia Tak Benda ke UNESCO.

"Pemilik toko sudah sanggup untuk mengecat sendiri, mereka meminta kode cat untuk mulai mengecat toko, termasuk mall [malioboro]," ungkapnya.

Baca Juga:Hari Terakhir Relokasi PKL Malioboro, Bila Ngeyel Akan Dipindah Paksa

Aji menambahkan, setelah perbaikan fisik selesai dilakukan, Pemda bersama Pemkot Yogyakarta akan menggelar beragam rangkaian kegiatan. Mulai dari pentas seni, pameran hingga fashion show untuk mendatangkan wisatawan dan meraimaikan Teras Malioboro 1 dan 2. Balai Pelestarian Budaya dan Cagar Budaya Kota Yogyakarta pun diminta menggelar galeri seni dan street art di sepanjang Malioboro.

"Jadi malioboro akan nyaman bagi pejalan kaki dan wisatawan," ujarnya.

Sebelumnya Walikota Yogyakarta, Haryadi Suyuti mengungkapkan, Pemkot memastikan kebersihan, kenyamanan, keindahan dan ketertiban di kawasan Malioboro. Dengan demikian Malioboro menjadi kawasan cagar budaya Kota Yogyakarta.

"Dalam waktu tiga bulan bersama-sama menata malioboro menjadi kawasan yang indah, bersih, nyaman untuk semua pengunjung malioboro," imbuhnya.

Kontributor : Putu Ayu Palupi

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini

Tampilkan lebih banyak