SuaraJogja.id - Kata bajingan mungkin terdengar memiliki konotasi yang negatif. Namun siapa sangka, bajingan sejatinya adalah julukan untuk sopir gerobak yang ditarik oleh dua ekor sapi.
Seiring perkembangan zaman, kata bajingan mengalami pergeseran makna, sehingga kerap diasosiasikan dengan konotasi yang negatif.
Pengelola Jodog Karangasem Wisata (Jodogkarta) Tri Iswanto mengungkapkan bahwa bajingan dalam bahasa jawa artinya bagusing jiwa angen-angen ing pangeran.
"Kalau dalam Bahasa Jawa maknanya bahwa walau sopir gerobak dahulu kerap bepergian jauh namun harus tetap ingat kepada Tuhan. Pangeran di sini artinya Tuhan," jelas Tri kepada SuaraJogja.id, Rabu (23/2/2022).
Baca Juga:Sudah Dua Minggu Minyak Goreng Langka, Distributor: Banyak Pembeli Kecele
Selain itu, sopir gerobak dahulunya harus punya jiwa pemberani. Pasalnya, sering mengangkut barang-barang kebutuhan pokok seperti beras dan hasil bumi.
Lantas jika perjalanan, utamanya pada malam hari sering dihadang begal. Maka harus berani melawannya agar barang-barangnya tidak dirampok.
"Nah jika tidak berani melawan pasti barang bawaannya dirampok. Karena itu, jiwa pemberaninya itu yang disebut bajingan," katanya.
Menurutnya, penggunaan kata bajingan tidak masalah jika dipakai di saat yang tepat. Semisal jika ada sopir gerobak sapi lewat, kemudian ada orang memanggilanya bajingan.
"Sopir gerobak di Jodog, Gilangharjo, Pandak, Bantul tidak mempersoalkan hal itu semisal ada gerobak sapi sedang lewat. Wah bajingan e lewat," papar dia.
Baca Juga:Wisata Naik Gerobak Sapi di Jodog Bantul, Berapa Tarifnya?
Meski begitu, akan lain cerita bila penggunaan bajingan ditujukan ketika tidak ada gerobak sapi yang melintas.
"Tentunya itu akan lain artinya kalau diucapkan waktu tidak ada gerobak sapi yang lewat. Bisa-bisa orangnya marah," selorohnya.
Seorang bajingan, Aris Riyanto menyampaikan, pihaknya memanfaatkan gerobak sapi untuk membawa wisatawan berkeliling di sekitar Jodog. Menurutnya, perbedaan ketika naik gerobak sapi dengan naik andong ialah perjalanan terasa lebih santai.
"Sekarang gerobak sapinya cuma untuk wisata. Bedanya dengan naik andong yaitu lebih santai karena kan kalau kuda jalannya lumayan cepat," katanya.