SuaraJogja.id - Pada Kamis (24/2/2022) dini hari Presiden Rusia Vladimir Putin mengizinkan operasi militer khusus di wilayah Donbass Ukraina.
Ia mengatakan kepada militer Ukraina agar mereka menjatuhkan senjata dan pulang ke rumah.
Melalui pidato khusus yang disiarkan stasiun TV pemerintah Rusia, Putin mengatakan Rusia tidak mempunyai pilihan selain membentengi diri terhadap apa yang disebutnya sebagai ancaman dari Ukraina modern.
Belum diketahui pasti bagaimana cakupan operasi militer Rusia.
Baca Juga:Presiden Putin Ancam Dunia Tak Ikut Campur Konflik Ukraina, Bursa Saham Asia Langsung Ambyar
Wartawan di ibu kota Ukraina, Kiev, mendengar ledakan seperti tembakan mortir dari kejauhan.
Putin menegaskan, Rusia akan langsung merespons jika ada pasukan asing yang berupaya menghalangi aksinya. Dia juga mengatakan bahwa Moskow akan berusaha melakukan de-militerisasi dan 'de-Nazi-fikasi' Ukraina.
Pernyataan Putin itu muncul setelah Amerika Serikat mengungkapkan bahwa Rusia telah menempatkan hampir 150.000 tentara di dekat Ukraina dan setelah kelompok separatis pro-Rusia meminta bantuan militer kepadanya untuk menghadapi apa yang mereka sebut sebagai agresi Ukraina yang semakin berkembang.
Kiev membantah agresi semacam itu.
"Semua tanggung jawab atas pertumpahan darah akan ada di hati nurani rezim berkuasa di Ukraina," kata Putin. [ANTARA]