Masyarakat "Sak Karepe Dewe", Kasus Covid-19 di DIY Pecah Rekor Tertinggi sejak Pandemi

Gubernur DIY Sri Sultan HB X pun memberikan tanggapan terkait tingginya kasus Covid-19 di DIY ini.

Eleonora PEW
Jum'at, 25 Februari 2022 | 07:38 WIB
Masyarakat "Sak Karepe Dewe", Kasus Covid-19 di DIY Pecah Rekor Tertinggi sejak Pandemi
Gubernur DIY Sri Sultan HB X menyampaikan kasus COVID-19 yang pecah rekor di Kompleks Kepatihan Yogyakarta, Kamis (24/02/2022). - (Kontributor SuaraJogja.id/Putu Ayu Palupi)

SuaraJogja.id - Penambahan kasus Covid-19 di DIY memecahkan rektor terbanyak selama pandemi Covid-19. Kalau saat varian Delta pada pertengahan 2021 lalu menambah kasus Covid-19 terbanyak mencapai 2.731 kasus dalam satu hari, maka saat ini saat varian Omicron menular secara masif saat ini, penambahan kasus baru jauh lebih banyak yang mencapai 2.866 kasus pada Kamis (24/02/2022), sehingga total jumlah pasien Covid-19 di DIY sudah mencapai 182.758 kasus.

Gubernur DIY Sri Sultan HB X pun memberikan tanggapan terkait tingginya kasus COVID-19 di DIY ini. Sultan menyebutkan, kelailaian masyarakat dalam menerapkan protokol kesehatan (prokes).

"Masyarakat dalam arti sak karepe dewe [semaunya sendiri] berkerumun sak karepe dewe ora nganggo [enggak pakai] masker dan sebagainya. Karena itu yang paling pokok karena penularan itu demikian cepat," ungkap Sultan di Kompleks Kepatihan Yogyakarta, Kamis Sore.

Menurut Sultan, karenanya, penyekatan perbatasan tidak akan efektif bila tidak ada kesadaran masyarakat untuk mematuhi aturan prokes. Selain itu penambahan tempat isolasi terpusat (isoter) ataupun selter juga akan penuh bila warga tetap berkerumun dan tidak memakai masker.

Baca Juga:Terbanyak dalam 2 Pekan, Sehari Angka Kesembuhan Covid-19 di Jogja Capai 500 Orang

Contohnya saat pentas seni digelar di Teras 1 Malioboro pekan lalu. Alih-alih meramaikan teras Pedagang Kaki Lima (PKL), pentas tersebut justru menimbulkan kerumunan warga.

"Minggu [lalu] warga berkerumun karena di Malioboro diselenggarakan pentas berkesenian. Saya minta saja dihentikan karena resikonya jadi gede," ungkapnya.

Sultan menambahkan, Pemda saat ini menyiapkan tempat isoter, baik di tingkat propinsi maupun kabupaten/kota, termasuk memanfaatkan eks Hotel Mutiara 1 di sisi utara karena Hotel Mutiara 2 di sisi selatan sudah penuh.

"Kita juga punya selter di rusunawa BBWSO," ujarnya.

Sementara Sekda DIY Baskara Aji mengungkapkan Pemda mengevaluasi pentas seni di Teras Malioboro yang menyebabkan kerumunan warga. Pentas akan dihentikan sementara waktu sampai kasus melandai.

Baca Juga:Kasus Aktif Covid-19 di Bantul Tembus Angka 4.000, 121 Orang Sembuh

"Kalau yang dipentaskan di Teras Maliboro membuat kerumunan-kerumunan ya kita setop dulu," ungkapnya.

Kontributor : Putu Ayu Palupi

REKOMENDASI

News

Terkini