Awalnya Akting lalu Benar-Benar Jadi Presiden Ukraina, Volodymyr Zelenskyy Kini Hadapi Invasi Rusia

"Kami sedang berperang, bahwa kami sedang membela demokrasi di Eropa dan mempertahankan negara kami."

Eleonora PEW
Jum'at, 25 Februari 2022 | 08:56 WIB
Awalnya Akting lalu Benar-Benar Jadi Presiden Ukraina, Volodymyr Zelenskyy Kini Hadapi Invasi Rusia
Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskiy. [AFP]

Mengambil risiko lebih dimusuhi oleh Moskow, Zelenskyy mendekati pemimpin Barat, termasuk Presiden AS Joe Biden lewat kunjungannya ke Gedung Putih pada 1 September 2021.

"Setiap orang harus mengerti… bahwa kami sedang berperang, bahwa kami sedang membela demokrasi di Eropa dan mempertahankan negara kami, jadi Anda tak bisa hanya berbicara dengan ungkapan tentang reformasi," kata Zelensky dalam sebuah wawancara pada Juni 2021.

"Setiap hari kami buktikan bahwa kami siap menjadi bagian dari aliansi (NATO), lebih siap dari banyak negara lain di Uni Eropa."

Zelenskyy memanfaatkan gelombang ketidakpuasan publik terhadap elite politik Ukraina yang korup untuk mengalahkan pebisnis kaya Petro Poroshenko pada 2019.

Baca Juga:Presiden FIFA Kutuk Invasi Rusia ke Ukraina

Saat ditanya oleh Reuters menjelang pemilihan bagaimana dia membedakan dirinya dengan kandidat presiden lain, Zelenskyy menunjuk wajahnya dan mengatakan" "Ini wajah baru. Saya belum pernah terjun ke politik."

"Saya tak pernah menipu rakyat. Mereka mengidentifikasi diri mereka dengan saya karena saya terbuka, saya tersakiti, saya marah, saya kecewa… Jika saya tak punya pengalaman, saya memang tak berpengalaman. Jika saya tidak tahu sesuatu, dengan jujur saya mengakuinya."

Namun terlepas dari janjinya untuk mengekang pengaruh bisnis dalam politik, Zelenskyy harus menangkis kecurigaan bahwa dia adalah boneka Ihor Kolomoisky, seorang oligarki pemilik stasiun TV yang menyiarkan "Servant of the People".

Zelenskyy tanpa sadar juga terseret ke dalam politik AS setelah Presiden AS saat itu, Donald Trump, berusaha memaksanya untuk menyelidiki kesepakatan bisnis pesaingnya dari Demokrat, Joe Biden, di Ukraina.

DPR AS yang dikuasai Demokrat memakzulkan Trump setelah penyelidikan menyimpulkan bahwa dia telah menahan bantuan militer ke Ukraina untuk mempengaruhi Kiev.

Baca Juga:Sean Penn Rekam Invasi Rusia di Ukraina untuk Film Dokumenter, Dipuji Kepresidenan

Trump mengaku tidak bersalah dan Senat AS yang dikuasai Republik lalu membebaskannya. [ANTARA]

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini

Tampilkan lebih banyak