Dinkes Sleman: Kalau Masih Belum Tertib Prokes, Covid-19 di Indonesia Belum Siap Jadi Endemi

Ia menilai, apa yang dilakukan oleh beberapa negara, yang menyatakan bahwa Covid-19 sudah menjadi flu biasa, belum bisa ditiru oleh Indonesia.

Galih Priatmojo
Kamis, 03 Maret 2022 | 08:28 WIB
Dinkes Sleman: Kalau Masih Belum Tertib Prokes, Covid-19 di Indonesia Belum Siap Jadi Endemi
Ilustrasi pasien Covid-19 ditangani tenaga kesehatan (Nakes). [Istimewa]

SuaraJogja.id - Dinas Kesehatan Sleman menilai, Covid-19 yang saat ini masih berlangsung di Indonesia belum bisa menjadi endemi.

Hal itu dikemukakan oleh Kepala Dinkes Sleman Cahya Purnama, Rabu (2/3/2022). Cahya mengungkap, pandangan itu muncul berdasarkan apa yang ia amati di lapangan, setidaknya di Kabupaten Sleman.

Ia menilai, apa yang dilakukan oleh beberapa negara, yang menyatakan bahwa Covid-19 sudah menjadi flu biasa, belum bisa ditiru oleh Indonesia.

"Indonesia masih dikaji," ungkapnya.

Baca Juga:Klaster Ponpes Kembali Muncul, Dinkes Sleman Minta Sekolah Asrama Sediakan Ruang Karantina

Selain itu, penerapan protokol kesehatan masih menjadi pekerjaan rumah seluruh pihak. Bukan hanya pemerintah maupun Satgas Covid-19, melainkan juga seluruh masyarakat.

"Kalau prokes tidak dijalani, ambyar semuanya. Ya ambyar kesehatannya, ekonominya, pendidikannya. Semuanya," terangnya.

Ia berharap, dengan penerapan prokes yang baik, kasus Covid-19 melandai.

Di kesempatan yang sama, ia juga menegaskan bahwa menurut WHO, imunisasi Covid bukan cara untuk mencegah kita terinfeksi Covid-19. Menerapkan prokes adalah kunci.

Vaksin lengkap dan booster sebetulnya melindungi lansia dan non lansia dari tingkat kematian akibat Covid-19.

Baca Juga:Bertukar Serangan, PSM Makassar vs PSS Sleman Berakhir Imbang Tanpa Gol

Pada non lansia tanpa komorbid yang menerima vaksin booster, tingkat kematian akan turun jadi 0,49%. Sedangkan kalau hanya vaksin lengkap atau primer (dosis 1 dan dosis 2), maka tingkat kematiannya diperkirakan 2,9%.

"Kalau lansia tanpa komorbid dengan booster, tingkat kematian bisa menurun 7,5%. Kalau hanya vaksin primer itu tingkat kematiannya masih 22,8%," terangnya.

Dengan demikian,  penting disampaikan kepada masyarakat, bahwa booster dapat melindungi masyarakat dari Covid-19 varian yang saat ini menyebar dan varian lain yang mungkin muncul setelah varian omicron ini.

"Mudah-mudahan setelah omicron ini, kasus melandai terus," harap eks Dirut RSUD Sleman ini lagi.

Kejar Booster ke Kalurahan

Dinkes Sleman merilis, capaian vaksin dosis 1 umum di Kabupaten Sleman mencapai 99,3%, dosis 2 sebanyak 91,7% dan booster sebanyak 11,23%.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini

Tampilkan lebih banyak