Miris, Penyintas Holokaus Boris Romanchenko Tewas Usai Flatnya Dihujani Rudal Rusia

Romachenko kemudian dikirim ke Peenemnde di Pulau Usedom di Laut Baltik, tempat dia menjalani kerja paksa pada program roket V2

Galih Priatmojo
Selasa, 22 Maret 2022 | 15:49 WIB
Miris, Penyintas Holokaus Boris Romanchenko Tewas Usai Flatnya Dihujani Rudal Rusia
Kondisi bangunan di sebuah daerah dekat Universitas Nasional di Kharkiv, Ukraina, setelah kota itu digempur serangan artileri. Foto ini dirilis pada 2 Maret 2022. ANTARA/Press service of the Ukrainian State Emergency Service/Handout via REUTERS/tm

SuaraJogja.id - Boris Romanchenko, seorang penyintas Holokaus berusia 96 tahun, terbunuh ketika rudal menghantam flatnya di Kota Kharkiv, Ukraina, yang dilanda perang.

"Dengan perasaan ngeri kami melaporkan kematian Boris Romanchenko yang terbunuh dalam perang di Ukraina," demikian bunyi sebuah pernyataan yang dikeluarkan yayasan pengelola monumen kamp konsentrasi Buchenwald, seperti dikutip dari Antara, Senin (21/3/2022).

"Gedung apartemen bertingkat tempat Romanchenko tinggal dihantam rudal dan terbakar," menurut pernyataan itu.

Kharkiv, kota terbesar kedua di Ukraina, telah mengalami serangan berat dari artileri Rusia selama invasi.

Baca Juga:Perang Rusia Ukraina Dibandingkan dengan Kisah Daud dan Goliat

Presiden Rusia Vladimir Putin menyebut invasi tersebut sebagai "operasi militer khusus" yang diperlukan untuk melucuti senjata dan membersihkan pengaruh Nazi di negara tetangganya itu.

"Tolong pikirkan berapa banyak peristiwa yang telah dia lewati," kata Presiden Volodymyr Zelenskyy pada Senin malam.

"Tapi terbunuh oleh serangan Rusia, yang menghantam gedung bertingkat Kharkiv. Dengan perang dari hari ke hari ini, menjadi lebih jelaslah apa arti denazifikasi bagi mereka."

Romanchenko lahir pada 20 Januari 1926, di Bondari, dekat Kota Sumy, menurut yayasan Buchenwald.

Dia dideportasi ke Dortmund pada 1942. Di sana, dia harus melakukan kerja paksa di pertambangan. Setelah gagal dalam ikhtiarnya melarikan diri, dia dikirim ke kamp konsentrasi Buchenwald pada 1943. Di kamp itu, lebih dari 53.000 orang tewas selama Perang Dunia II.

Baca Juga:9 Warga Asal Sumut yang Terjebak Konflik Rusia-Ukraina Tiba di Kampung Halaman Sore Ini

Romachenko kemudian dikirim ke Peenemnde di Pulau Usedom di Laut Baltik, tempat dia menjalani kerja paksa pada program roket V2, kamp konsentrasi Dora-Mittelbau, dan kamp konsentrasi Bergen-Belsen, kata yayasan monumen tersebut.

"Kematian mengerikan Boris Romanchenko menunjukkan betapa berbahayanya perang di Ukraina bagi para penyintas kamp konsentrasi," bunyi pernyataan itu.

"Kami berduka atas kehilangan seorang teman dekat."

Menurut pernyataan, Romanchenko telah menjabat selama bertahun-tahun sebagai wakil presiden Komite Internasional Buchenwald-Dora, seraya mengabdikan diri untuk mendokumentasikan kejahatan Nazi.

Baik kementerian luar negeri maupun kementerian pertahanan Ukraina mengutuk aksi yang mengakibatkan kematian itu.

"Putin berhasil 'mencapai' apa yang bahkan tidak bisa dilakukan Hitler," kata Kementerian Pertahanan Ukraina di akun Twitter-nya.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini

Tampilkan lebih banyak