SuaraJogja.id - Barisan ibu-ibu dan bapak-bapak mengular di sebuah kantor kecil di sudut Jalan Kenari, Umbulharjo, Kota Jogja, Jumat (25/3/2022). Bahkan tak jarang membuat sedikit kemacetan di pintu masuk sisi utara Balai Kota Yogyakarta itu.
Tak hanya ibu-ibu, adapun anak 6-7 tahunan yang ikut mengantri di barisan paling depan.
Seorang perempuan di balik meja dengan cekatan menaruh nasi dan lauk pauk di atas piring. Sementara salah satu wanita paruh baya di depannya menerima piring sambil mengucap terima kasih.
"Alhamdulillah, matur nuwun nok, mugo-mugo rezekine sampean lancar (terima kasih, semoga rezeki kamu lancar)," sebut wanita tersebut sambil berlalu ke tikar yang disiapkan untuk menyantap makan paginya di dekat kantor tersebut.
Baca Juga:Beri Arahan Ke-44 SDM PKH Se-Jogja, Heroe Poerwadi: Jangan Buat Penerima Manfaat Kecanduan Bantuan
Saking ramainya lokasi itu dengan warga sekitar, seorang pria berbadan besar mengatur keluar masuk orang. Tak jarang dirinya mengurai kemacetan yang terjadi. Tak berselang lama kemacetan pun teratasi.
Bukan tanpa alasan warga paruh baya itu berbaris hingga mengular di lokasi tersebut.
Terlihat sebuah spanduk terbentang dan tertulis HTJRT atau Haji Tjandra Racing Team di depan kantor Jalan Kenari yang tepat berada di utara Balai Kota Yogyakarta.
Pria besar yang mengatur kemacetan tadi akhirnya buka suara. Ia mengajak suarajogja.id yang sejak awal menunggu sambil mengambil gambar aktivitas di sudut Jalan Kenari itu.
"Setiap Jumat selalu ramai seperti ini terus mas," buka pria bernama Herjun, Jumat.
Baca Juga:Driver Ojol di Jogja Minta Tarif Disesuaikan Lagi, Begini Tanggapan Gojek
Herjun namanya, ia merupakan Koordinator Warung Makan Gratis HTJRT yang setiap Jumat pagi selalu mengatur kondisi pembagian makan gratis itu.
HTJRT sendiri merupakan komunitas motor racing yang ada di Jogja. Tidak hanya berlabel komunitas, ketua dan anggotanya juga memiliki kegiatan amal yang kerap digelar Senin dan Jumat itu.
"Iya kita ini kan dari komunitas motor yang diketuai oleh Tjandra Kenzu. Nah kebetulan beliau dan rekan-rekan ini sering membagikan sembako berupa beras 2,5 kilo ke warga kurang mampu dan juga pesantren yang ada di Jogja," kata dia.
Tjandra Kenzu melihat bahwa aksi baiknya ini tidak mau hanya sebatas membagikan beras. Ia ingin membuat sebuah warung makan tapi gratis untuk semua orang.
Keinginannya itu direalisasikan oleh Herjun dan sejumlah teman-temannya. Hal itu juga yang mendorong mereka melihat banyak warga yang terdampak dengan Covid-19, sehingga program Warung Makan Gratis itu terbentuk.
"11 Februari kita mulai, awalnya hanya membagikan bungkusan nasi ke warga yang melintas. Lama-lama anggota kita ingin melayani langsung pakai piring. Katanya lebih puas kalau pakai piring, akhirnya kita siapkan dan antusiasme juga cukup baik," kata dia.
Sejak awal dijalankan, warga yang melintas masih ragu untuk sekedar mampir. Pasalnya tempat itu ditata sebuah meja lengkap dengan kursi sehingga terkesan berbayar walaupun sudah tertulis makan gratis.
Lambat laun antusiasme warga sangat tinggi, bahkan anggota juga menggelar tikar di barat kantor untuk memberikan tempat warga menikmati sarapan paginya.
Warung Makan Gratis HTJRT menyediakan 500 porsi setiap Jumat dan juga Senin. Dibuka sekitar pukul 09.00 WIB jumlah Itu selalu habis diserbu warga pada pukul 12.00 WIB.
Menu lauk pauknya pun bermacam-macam setiap dua hari itu. Kadang komunitas ini juga menyediakan bubur sebanyak 100 porsi.
"Ada ayam, kadang ikan. Sayur oseng tempe dan juga yang berkuah juga ada. Ya sesuai menu yang ingin kita bagikan saat itu," katanya.
Warung Makan Gratis ini tidak membatasi warga ketika ingin menambah. Memang sejak awal tidak membedakan siapa saja yang boleh datang.
Namun memang warga kurang mampu serta pemulung yang sedang melintas menjadi sasarannya.
Sebulan berjalan, HTJRT tak hanya mengeluarkan dana pribadi untuk Warung Makan Gratis. Tak jarang donatur ikut memberikan makanan cuma-cuma kepada warga.
"Ada jus biasanya yang dari donatur. Jadi semuanya gratis dan memang kami berikan cuma-cuma untuk warga," kata dia.
Aksi amal ini lanjut Herjun adalah panggilan hati para anggota HTJRT. Dalam sehari ada sekitar 10 orang yang datang ke kantor itu.
Meskipun mereka harus bekerja pada hari itu, anggota sengaja meluangkan sedikit waktunya untuk melayani warga. Tak hanya itu ada juga relawan yang datang membantu.
"Harapan kita kegiatan amal ini bisa menjadi berkah untuk kita dan juga warga yang makan di sini. Kami yakin sebagian rezeki kami ketika bekerja ada sedikitnya milik orang lain. Konsep ini juga yang kita ingin berikan ke orang-orang," kata Herjun.
Warung Makan Gratis ini akan terus berlanjut hingga Ramadan nanti. Pihaknya akan memilih waktu berbuka untuk mengajak warga yang menjalani puasa berbuka bersama.
"Kita berfikir ini terus dilakukan. Artinya tidak putus meski nanti Ramadan berakhir," terangnya.