Tempat Ngabuburit di Jogja, Kampoeng Ramadhan Jogokariyan Bakal Sedia 3.000 Takjil Setiap Hari

Kali ini bakal ada 270 lapak UMKM selama sebulan penuh.

Eleonora PEW
Rabu, 30 Maret 2022 | 18:46 WIB
Tempat Ngabuburit di Jogja, Kampoeng Ramadhan Jogokariyan Bakal Sedia 3.000 Takjil Setiap Hari
Suasana pasar sore di Kampoeng Ramadhan Jogokariyan (KRJ) Ramadan 2021 atau 1442 H, yang tetap diselenggarkan. Ratusan stan dagangan makanan untuk berbuka puasa atau takjil sudah berderet rapi di sepanjang Jalan Jogokariyan pada Selasa (13/4/2021) sore. - (SuaraJogja.id/Hiskia Andika)

SuaraJogja.id - Bulan Ramadhan di Kota Jogja kurang lengkap rasanya jika tidak diisi dengan agenda ngabuburit di Kampoeng Ramadhan Jogokariyan alias KRJ. Setiap bulan puasa, KRJ selalu dinanti penduduk Jogja.

Sering kali masyarakat menunggu waktu buka puasa alias ngabuburit di Kampoeng Ramadhan Jogokariyan. Bedanya sekarang, sejak pandemi Covid-19 melanda, dilakukan pembatasan untuk menghindari kerumunan.

Tahun ini pun, Masjid Jogokariyan kembali menggelar KRJ. Pihak Masjid Jogokariyan mengabarkan agenda tersebut melalui akun Instagram @masjidjogokariyan pada Selasa (29/3/2022).

"Kenapa namanya "Kampoeng Ramadhan Jogokariyan"? Karena biar satu kampung terasa suasana Ramadhan-nya," tulis pengelola akun.

Baca Juga:Viral Salat Subuh di Masjid Jogokariyan seperti Salat Id, Jemaah Meluber ke Jalan

Disebutkan pula, bahkan sebelum Ramadhan tiba, satu bulan sebelumnya panitia KRJ sudah memasangi lampu hias di sepanjang Jalan Jogokariyan.

Kali ini bakal ada 270 lapak UMKM selama sebulan penuh. Menurut keterangan Masjid Jogokariyan, 70 persen dari ratusan lapak itu diisi pedagang lokal.

"Ikhtiar membangkitkan ekonomi warga," ungkap @masjidjogokariyan.

Selain itu, di KRJ, pengunjung juga akan dimanjakan dengan berbagai pilihan takjil, atau santapan pembuka untuk buka puasa, yang dijual pedagang. Bukan hanya itu, Masjid Jogokariyan juga menyediaka 3.000 piring takjil setiap hari.

"Setiap hari akan disajikan 3.000 piring takjil buka puasa, dimasak oleh kelompok ibu-ibu dasawisma dari tiap-tiap RT," tulis @masjidjogokariyan.

Baca Juga:Nyore: Main ke Jogja, Ngabuburit di Kampoeng Ramadhan Jogokariyan

"Mengapa kelompok emak-emak yang masak?
Kenapa tidak dipesankan ke catering?
Agar terjadi dialog di tiap-tiap rumah, ketika anak mencari ibunya...
Anak: Ibu pergi ke mana?
Ibu: Mau masak takjil
Anak: Apa itu takjil?
Ibu: Memberi makan buka puasa, pahalanya besar lo, seperti mendapatkan seluruh pahala dari orang yang memakan buka puasa yang kita sediakan.
Nah... di sinilah dakwah berlangsung, turun menurun ke generasi berikutnya.
Kapan Ke Jogokariyan lagi?" tutupnya.

Sebelumnya, Pemkot Yogyakarta telah menegaskan akan mengatur gelaran pasar sore Ramadan, yang biasa digelar oleh masyarakat ketika menjelang berbuka puasa. Pemkot menegaskan akan mengatur pembatasan agar tidak terjadi kerumunan.

Wali Kota Yogyakarta Haryadi Suyuti menjelaskan bahwa aturan tersebut masih disempurnakan. Dalam waktu dekat ada pengaturan aktivitas serta pencegahan kerumunan yang berpotensi menyebarkan virus Covid-19.

"Kita masih menata segala sesuatunya (aturan). Aturannya belum secara gamblang tapi yang jelas adalah pembatasan kerumunannya," terang Haryadi kepada wartawan, Rabu (30/3/2022).

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini