Salah Seorang Siswanya Tewas Usai Kena Klitih di Gedongkuning, Kepala SMA Muhammadiyah 2: Kami Syok

Daffa sempat dibuntuti pelaku klitih sebelum kemudian kepalanya dihantam dengan gir di kawasan Gedongkuning

Galih Priatmojo
Senin, 04 April 2022 | 16:23 WIB
Salah Seorang Siswanya Tewas Usai Kena Klitih di Gedongkuning, Kepala SMA Muhammadiyah 2: Kami Syok
Seorang saksi mata menunjukkan tempat korban dianiaya hingga tewas akibat aksi klitih kepada Inafis dan jajaran Polda DIY, di Jalan Gedongkuning, Bantul, DIY, Senin (4/4/2022). [Muhammad Ilham Baktora / SuaraJogja.id]

SuaraJogja.id - Peristiwa berdarah di awal Ramadhan kembali terulang. Setelah di tahun lalu pada momen yang sama seorang pemuda bernama Kevin jadi korban klitih di Kotagede, terkini seorang siswa SMA Muhammadiyah 2 bernama Daffa Adzin Albasith yang jadi korban klitih

Sisiwa kelas XI IPS 3 itu jadi korban klitih saat mencari makan sahur di kawasan Gedongkuning, Minggu (3/4/2022). 

Daffa yang membonceng motor rekannya meninggal dunia saat jalani perawatan setelah terjatuh usai dihantam gir di bagian kepalanya.

Kematian Daffa mengagetkan banyak pihak, termasuk sekolah. Padahal sebelumnya Daffa baru saja menyelesaikan kegiatan di sekolah sebagai panitia pentas seni online.

Baca Juga:Viral Diduga Aksi Klitih, Dua Remaja Diamankan Warga di Tegalrejo

Pemuda asal Kebumen ini sehari-hari dikenal sebagai anak yang aktif berorganisasi di Ikatan Pemuda Muhammadiyah (IPM) atau OSIS di SMA Muha. Tidak pernah terbersit kejadian yang memilukan tersebut menimpa pelajar 18 tahun saat berboncengan mencari makan untuk sahur di daerah kos Jalan Kusumanegara bersama teman satu kosnya, Dafa Saputra.

"Kejadian ini membuat kami semua syok karena pasca belajar offline di sekolah Daffa tengah mempersiapkan diri pulang kampung di kebumen untuk ikut pembelajaran online, sedangkan Dafa akan pulang ke Lampung," ujar Kepala SMA Muha Yogyakarta, Slamet Purwo saat ditemui di sekolah setempat, Senin (04/04/2022).

Berdasarkan informasi yang dikumpulkan sekolah, menurut Slamet, kedua siswa SMA Muha tersebut saat mencari sahur tiba-tiba dibuntuti dua motor. Satu motor yang membuntuti mereka dikendarai dua orang pengendara motor, sedangkan satu motor penguntit mereka dikendarai tiga orang pelaku.

Setelah tahu dibuntuti, keduanya mencoba menghindari. Namun nahas, Daffa disabet senjata tajam seperti gir yang mengenai kepalanya bagian belakang di kawasan Gedongkuning. Padahal berdasarkan pengakuan Dafa, mereka tidak mengenal pelaku.

Korban yang jatuh akhirnya dilarikan ke RSPAU Hardjolukito oleh Dafa Saputra. Namun nyawa Daffa tidak tertolong dan meninggal dunia pada Minggu (03/04/2022) pukul 09.30 WIB.

Baca Juga:Amarah Gus Memuncak Singgung Salat Pendemo PA 212, 4 Terduga Pelaku Klitih Diamankan

"Dafa Saputra pun menghubungi keluarga Daffa, orang tua lalu menghubungi kami pihak sekolah tapi nyawa anak kami itu tidak tertolong saat kami meluncur ke rumah sakit. Sedangkan Dafa yang satu tidak mengalami luka," jelasnya.

Pihak sekolah pun mengantar jenasah Daffa ke Kebumen untuk dimakamkan. Juga bertemu orang tua Daffa yang merupakan salah seorang anggota DPRD di kabupaten tersebut.

Kasus ini, lanjut Slamet sudah ditangani Polsek Kotagede dan Polda DIY. Slamet berharap kejadian memilukan ini tidak terjadi lagi di DIY sebagai Kota Pelajar dan Pendidikan.

"Kami sampaikan informasi dengan edaran ke orang tua untuk lebih meningkatkan pendampingan agar kasus serupa tidak terjadi lagi. Sekolah lain yang tahu juga memberikan surat edaran ke anak-anaknya agar lebih berhati-hati," paparnya.

Secara terpisah Gubernur DIY, Sri Sultan HB X meminta kasus tersebut diusut tuntas. Sebagai tindakan pelanggaran hukum maka harus diproses secara hukum.

"Satu-satunya cara ya harus diproses hukum. Hanya dengan cara seperti itu kita bisa mengatasi persoalan [klitih]," ujarnya.

Sebagai tindakan kriminal , maka proses hukum bisa berjalan meski dimungkinkan pelakunya bisa saja masih dibawah umur. Apalagi korban sampai meninggal dunia akibat tindakan tersebut.

"[Kasus klitih] ini harus sampai ke pengadilan," imbuhnya.

Kontributor : Putu Ayu Palupi

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini

Tampilkan lebih banyak