Lihat Noe Letto Jelaskan Makna Spiritual "Lagu Sandaran Hati", Warganet Takjub: Cerdas kayak Cak Nun

Ia menambahkan, keputusasaannya itu juga timbul dari mendengar cerita tentang Al-Khidr dan Nabi Musa.

Eleonora PEW
Sabtu, 09 April 2022 | 17:53 WIB
Lihat Noe Letto Jelaskan Makna Spiritual "Lagu Sandaran Hati", Warganet Takjub: Cerdas kayak Cak Nun
Habib Ja'far dan Noe Letto - (TikTok/@hi.vic2)

SuaraJogja.id - Video penjelasan Sabrang Mowo Damar Panuluh alias Noe Letto soal cerita di balik lagu "sandaran Hati" pada pendakwah Habib Husein Ja'far Al Hadar viral di media sosial. Ternyata ada makna spiritual dalam lirik single dari band Letto itu.

Pada Habib Ja'far, Noe Letto mengungkapkan, lagu itu ia buat ketika ia tidak tertarik dengan hidup.

"Bukan suicidal [berkenaan dengan bunuh diri] ya, bukan pengin bunuh diri, enggak. Tapi saya enggak melihat poin penting dari hidup lebih lama," kata musikus kelahiran Jogja tersebut, yang kala itu tampil mengenakan busana adat, surjan dan blangkon.

"Kalau kamu pengin ketemu Tuhan, dan ketemunya setelah mati, kenapa lama-lama hidup?" lanjutnya.

Baca Juga:Habib Ja'far Sebut Bulan Puasa Orang Cosplay Jadi Miskin, Ini Penjelasannya

Habib Ja'far hanya diam memandangi sambil mendengarkan Noe, yang mengatakan bahwa jika ingin ketemu Tuhan, sebaiknya lekas mati saja, tetapi bunuh diri itu dilarang. Saat itu, lanjut Noe Letto, dirinya sedang berada dalam kondisi hilang harapan.

"Dalam tanda kutip, kangen yang luar biasa sampai menderita. 'Ngapain sih hidup lama-lama ini, ending-nya juga ketemu Tuhan kok,'" ungkap dia.

Ia menambahkan, keputusasaannya itu juga timbul dari mendengar cerita tentang Al-Khidr dan Nabi Musa.

"Nabi Musa, yang nabi aja, ditemenin Jibril, masih ada salahnya ketika dihadapkan sama Nabi Khidr. Saya, yang ditemenin iblis, apa mungkin bisa mencapai pemahaman seperti itu? Jadi pointless [enggak berarti] ini," tutur Noe Letto.

Sang vokalis mengatakan, di posisi putus asa saat itu, ia berharap untuk segera saja bertemu dengan Tuhan karena menurutnya kala itu, apa pun yang ia lakukan tak ada manfaatnya.

Baca Juga:Ulasan Buku Sepotong Dunia Emha: Perjalanan Eksistensi Emha Ainun Nadjib

"Nah itu pada posisi despair [hilang harapan] yang sangat tinggi itu, lahirlah lagu 'Sandaran Hati'," kata dia.

"Ada kalimat ini, 'Teringat ku teringat, pada janji-Mu ku terikat.' Aku teringat pada janji ketika sebelum lahir, sebelum menjadi manusia. Nah aku teringat pada janji-Mu, aku terikat dan enggak bisa ngapa-ngapain. 'Hanya sekejap ku berdiri,' hanya sekejap aku hidup ini," terangnya.

Kendati begitu, pada akhirnya, Noe Letto tersadar, ia tetap akan menjalani hidupnya dengan sepenuh hati.

"Aku enggak peduli, siang-malam yang berganti. Siang-malam itu menunjukkan bahwa dunia itu hanya ada ketika ada dua polaritas yang berbeda, dan itu yang membuat tidak nyaman karena tidak ada kepastian, karena hidupnya terus apda posisi menjaga 'ihdinas sirotol mustaqim' itu kan kesadaran waspada yang tidak mudah, capek sebenernya," tambahnya. "Sedihku ini tidak ada arti jika Kau-lah sandaran hati."

Potongan video yang diambil dari YouTube dan diunggah ulang akun @hi.vic2 hingga viral sampai sekarnag itu telah disukai lebih dari 39 ribu warganet.

Selain terpukau pada makna spiritual di balik lagu "Sandaran Hati", warganet juga kagum pada cara Noe Letto berbicara, yang mengingatkan mereka pada ayah Noe, budayawan sekaligus pendakwah Emha Ainun Najib alias Cak Nun.

"Kecerdasan spritual yang tinggi," komentar seorang warganet.

"Cerdas kayak Cak Nun," ungkap yang lain.

Ada juga yang menambahkan, "Buah jatuh tak jauh dari pohonnya. Sama Mas Sabrang dengan ayahanda, Cak Nun."

TONTON VIDEONYA DI SINI.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini

Tampilkan lebih banyak