Pelaku Kejahatan Jalanan di Gedongkuning Masuk Geng Inisial M, Sempat Dibina di Satuan Brimob

Ia mengatakan, sudah ada langkah untuk memutus regenerasi di geng tersebut.

Eleonora PEW | Muhammad Ilham Baktora
Selasa, 12 April 2022 | 20:30 WIB
Pelaku Kejahatan Jalanan di Gedongkuning Masuk Geng Inisial M, Sempat Dibina di Satuan Brimob
Ketua Pimpinan Daerah Muhammadiyah (PDM) Kota Yogyakarta Akhid Widi Rahmanto memberi keterangan pada wartawan saat rapat koordinasi Kejahatan Jalanan bersama Pemkot Yogyakarta di Balai Kota Yogyakarta, Selasa (12/4/2022). - (SuaraJogja.id/Muhammad Ilham Baktora)

SuaraJogja.id - Lima pelaku kejahatan jalanan yang menewaskan Daffa Adzin Albasith tergabung di salah satu geng sekolah berinisial M. Geng yang dikenal berada di salah satu SMK Muhammadiyah Jogja itu sempat dibina di Brimob Polda DIY.

Ketua Pimpinan Daerah Muhammadiyah (PDM) Kota Yogyakarta, Akhid Widi Rahmanto mengatakan bahwa setiap jenjang pendidikan yang dinaungi Muhammadiyah memiliki Majelis Pendidikan Dasar dan Menengah.

"Mohon ini dicatat dulu agar secara psikologis tidak kontraproduktif, disebut nama geng ini kadang membuat mereka bangga. Kita sebut inisialnya (geng) M, ini sudah sering kita lakukan upaya penanganan, bahkan kita kumpulkan sampai dibina di Brimob beberapa hari," ujar Akhid saat Rapat Koordinasi (Rakor) Kejahatan Jalanan bersama Pemkot di Balai Kota Yogyakarta, Selasa (12/4/2022).

Ia mengatakan, sudah ada langkah untuk memutus regenerasi di geng tersebut. Namun nyatanya hal itu diakui Akhid tak semudah yang dibayangkan.

Baca Juga:Disdikpora Bantah Pelaku Kejahatan Jalanan Disebut dari Geng Pelajar

"Tapi memang tidak sesederhana kita hentikan, lalu selesai tidak," katanya.

Meski sudah dibina di Satuan Brimob, geng tersebut kembali muncul dan tidak hilang. Bahkan salah seorang anggotanya berinisial RS, menjadi eksekutor dalam insiden tewasnya korban Daffa.

Disinggung apakah lima tersangka merupakan siswa di sekolah yang sama, Akhid menyebutkan bahwa hanya satu yang masih berstatus siswa. Sisanya merupakan alumni sekolah terkait yang masih berkomunikasi dengan adik tingkatnya.

"Satu orang yang aktif. Nah sisanya itu alumni," kata dia.

Akhid mengakui pihaknya hampir habis akal meski dilakukan upaya penghentian regenerasi geng M itu. Pihaknya masih mencari formulasi yang tepat.

Baca Juga:Haryadi Suyuti Pastikan Yogyakarta Aman karena Kejahatan Jalanan Klitih Sudah Ditangani Optimal

"Bisa jadi dari grup WA mereka saling menantang, lalu direspon dan terjadilah perkelahian. Kami sudah mengupayakan agar tidak ada geng di sekolah, namun seakan menjadi kebanggan bagi mereka. Kita masih cari formulasinya, jika Anda tahu beritahu kami," ujar dia.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini