Pembangunan Tol Jogja-Bawen Mulai Kebut, Penggantian Lahan Gedung SD N Banyurejo 1 Masih Belum Jelas

Mengingat proyek tol akan memasuki tahap pembangunan infrastruktur dalam waktu dekat, ia berharap realisasi ganti untung dilakukan oleh pemerintah.

Galih Priatmojo
Rabu, 13 April 2022 | 10:57 WIB
Pembangunan Tol Jogja-Bawen Mulai Kebut, Penggantian Lahan Gedung SD N Banyurejo 1 Masih Belum Jelas
Kepala SD N Banyurejo 1, Ismana (kontributor/uli febriarni)

SuaraJogja.id - Nasib pengurusan penggantian lahan dan gedung SD N Banyurejo 1, Tempel, Kabupaten Sleman yang tergusur proyek tol Jogja-Bawen hingga kini masih belum jelas.

Komite SD N Banyurejo 1 Purnomo mengatakan, calon tanah pengganti yang akan menjadi lokasi pembangunan SD yang baru, merupakan tanah kas desa.

Saat ini, tahapan penyiapan lahan tersebut berada di pemerintah kalurahan. Pemerintah Kalurahan sebelumnya telah berdiskusi dan menerima masukan dari warga, perihal lokasi tanah pengganti. Kalurahan pula yang mengusulkan tanah pengganti kepada Gubernur DIY. Mengingat calon tanah pengganti merupakan tanah kas desa.

"Kalau dari sisi administrasi ya sudah 90 persen, sekarang tahapannya sudah bukan di kami lagi. 10 persen sisanya ada di tingkat panitikisma. Hingga saat ini belum tahu seperti apa," ujarnya, Senin (12/4/2022).

Baca Juga:Profil Seto Nurdiantoro, Pelatih Anyar PSS Sleman yang Pernah Didepak Manajemen Elang Jawa

Pihaknya hanya bisa berharap pengelola tol bertanggungjawab atas nasib sekolah. Karena bangunan gedung sekolah merupakan fasilitas publik yang mendapat jaminan dari pihak proyek tol.

"Sekolah baru bisa digusur bila sudah ada pengganti. Kalau digusur sebelum ada pengganti, kami akan protes, itu kan kesepakatan sejak awal," terangnya.

Kepala SD N Banyurejo 1 Ismana mengatakan, sekolah bersama dengan komite sudah berupaya maksimal hingga ke tingkat pemerintah kalurahan. 

Pihak kalurahan, sudah menyetujui tanah yang berada sekitar 200 meter dari sekolah, menjadi tanah kas desa pengganti. Di sanalah nantinya gedung baru SD N Banyurejo 1 akan dibangun, sebelum pihak tol merobohkan bangunan lama.

Menurut Ismana, sekolah berada di bawah wewenang Dinas Pendidikan Sleman, yang tentunya membuat kapasitas mereka terbatas. Khususnya dalam membahas kelanjutan relokasi dan dimulainya pembangunan gedung baru.

Baca Juga:Jadi Pelatih PSS Sleman, Seto Nurdiantoro Mulai Berburu Pemain Baru

"Kami hanya bisa meminta bantuan Disdik untuk membahasnya bersama BKAD. Kalau langsung ke BKAD tidak bisa," tuturnya.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini

Tampilkan lebih banyak