SuaraJogja.id - Pesanan peci rajut mengalami lonjakan selama Bulan Ramadhan, terlebih sudah hampir mendekati Hari Raya Idul Fitri. Pengrajin peci rajut terletak di Padukuhan Bedukan RT 05, Kalurahan Pleret, Kapanewon Pleret, Kabupaten Bantul.
Pemilik usaha peci rajut Al-Husni, Husni Habibulloh (22) menuturkan bahwa usaha ini dirintis oleh ayahnya sejak 2002. Namun sepeninggalan ayahnya pada 2020 lalu, kini dia yang meneruskan usaha peci rajut.
"Ini (peci rajut) adalah usaha keluarga kami. Yang pertama kali memulainya ayah saya pada 2002 tapi sekarang saya yang mengelola karena ayah sudah meninggal dua tahun lalu," ujar Husni ditemui wartawan, Jumat (15/4/2022).
Berkah bulan suci ini juga ia rasakan dari peningkatan omzet bila dibanding bulan-bulan biasa. Bulan sebelumnya omzet sekitar Rp4-5 juta.
Baca Juga:Sempat Vakum Akibat Pandemi, Pengrajin Gerabah Kasongan Kembali Ekspor ke Mancanegara
"Alhamdulillah selama bulan Ramadhan omzet bisa naik dua kali lipat," kata dia.
Sebelum bulan Ramadhan, jumlah peci rajut yang dibuat mencapai 1.500-2.000 peci. Namun, kekinian bisa menyentuh 3.000-4.000 peci.
"Tenaga yang membuat peci ada 20 orang jadi memang sudah kami persiapkan," katanya.
Pihaknya membuat beberapa jenis peci rajut, seperti jenis kopiah, peci rajut lipat, peci rajut Aceh, peci Taliban yang berwarna putih, dan yang terbaru peci Bargus. Peci Bargus atau yang biasa disebut peci barokah Gus Dur itu memang terinspirasi dari peci rajut yang dipakai mantan Presiden RI keempat tersebut.
"Pecinya terlihat lebih simpel, rajutannya pun enggak penuh dan dibuat berongga. Jadi orang yang memakainya enggak akan merasa gerah," jelas dia.
Ia menyebutkan, dalam sehari bisa membuat 10 peci. Khusus untuk peci full rajut seperti peci rajut aceh, satu karyawannya bisa membuat tiga atau empat peci.
- 1
- 2