Rumah di Ngaglik Hancur Akibat Ledakan Petasan, Gegana Polda DIY Temukan Tiga Bahan Berbahaya Ini

Tim Gegana Polda DIY temukan sejumlah bahan berbahaya di lokasi rumah yang hancur akibat ledakan petasan

Galih Priatmojo | Hiskia Andika Weadcaksana
Jum'at, 22 April 2022 | 13:18 WIB
Rumah di Ngaglik Hancur Akibat Ledakan Petasan, Gegana Polda DIY Temukan Tiga Bahan Berbahaya Ini
Sebuah rumah di Plosokuning 5, Minomartani, Ngaglik, Sleman hancur akibat ledakan diduga petasan, Jumat (22/4/2022) pagi. [Hiskia Andika Weadcaksana / SuaraJogja.id]

SuaraJogja.id - Sebuah rumah di Plosokuning V RT 22 RW 09, Minomartani, Ngaglik, Sleman hancur akibat ledakan petasan pada Jumat (22/4/2022) pagi. Gegana Satbrimob Polda DIY yang melakukan olah tempat kejadian perkara menemukan tiga bahan dasar berbahaya di lokasi kejadian. 

"Setelah kami laksanakan sterilisasi daripada TKP kita temukan ada tiga bahan dasar," kata Wadanden Gegana Satbrimob Polda DIY AKP Suripto kepada awak media, Jumat (22/4/2022).

Tim Jibom Gegana Brimob Polda DIY mengumpulkan barang bukti di lokasi rumah yang roboh diduga akibat ledakan petasan di Ploso Kuning, Minomartani, Ngaglik, Sleman, D.I Yogyakarta, Jumat (22/4/2022).  ANTARA FOTO/Andreas Fitri Atmoko
Tim Jibom Gegana Brimob Polda DIY mengumpulkan barang bukti di lokasi rumah yang roboh diduga akibat ledakan petasan di Ploso Kuning, Minomartani, Ngaglik, Sleman, D.I Yogyakarta, Jumat (22/4/2022). ANTARA FOTO/Andreas Fitri Atmoko

Disebutkan Suripto, tiga bahan dasar yang ditemukan itu di antaranya sulfur, unsur klorat dan bubuk arang. Ketiga bahan dasar yang ditemukan di lokasi kejadian itu langsung diamankan untuk pemeriksaan lebih lanjut.

Ia memastikan bahwa tiga unsur tadi sangat berbahaya. Apalagi jika memang sudah diracik atau dicampur untuk dijadikan sebuah petasan. 

Baca Juga:Satu Rumah di Ngaglik Hancur Akibat Ledakan, Polisi Temukan 2 Petasan di Lokasi Kejadian

"Ketiga unsur tadi manakala diramu, diracik itu dengan perbandingan yang sesuai akan menghasilkan low eksplosif. Artinya sangat-sangat berbahaya," ungkapnya. 

Suripto menjelaskan sifat ketiga bahan dasar tadi yang memang low eksplosif. Sehingga akan sangat peka jika terkena benturan atau gesekan saat sudah dicampur.

Melihat dari dampak ledakan yang hingga menghancurkan satu rumah tersebut, Suripto memperkirakan bahan-bahan itu ada sebanyak 2 kilogram. 

"Menurut keterangan itu ada 2 kilo. Di lokasi sudah ada yang jadi mercon (petasan). Udah terangkai, sudah ada sesuai dengan yang kita temukan sudah jadi mercon. Kalau kita hanya menemukan sampel beberapa saja karena yang lain ikut meledak," tandasnya.

Sebelumnya, Ketua RT 22 Iwan Triantoro yang tak jauh dari lokasi kejadian mengatakan memang mendengar ledakan tersebut. Suara ledakan itu terdengar lebih dari satu kali itu dimulai sekitar pukul 07.45 WIB. 

Baca Juga:Kronologis Ledakan di Rumah Sleman Yogyakarta Jumat Pagi, Suara Ledakan Sangat Keras

"Saya sampai di sini (TKP) terlihat ada kepulan asap, terus timbul ledakan yang gede," kata Iwan.

Disampaikan Iwan, ledakan keras itu terdengar sebanyak tiga kali. Hal itu terlihat dari material rumah yang berserakan di sekitar lokasi. 

Suara ledakan yang dahsyat itu juga berdampak kepada bangunan di sekitarnya. Terlihat dari sejumlah kaca jendela yang pecah berserakan.

"Tiga rumah kacanya pecah, ada yang plafon sampai ambrol semua. Paling parah itu sebelah selatan sampai temboknya pada retak," tuturnya.

Sejumlah barang bukti yang diamankan Gegana Satbrimob Polda DIY di lokasi kejadian, Jumat (22/4/2022). [Hiskia Andika Weadcaksana / SuaraJogja.id]
Sejumlah barang bukti yang diamankan Gegana Satbrimob Polda DIY di lokasi kejadian, Jumat (22/4/2022). [Hiskia Andika Weadcaksana / SuaraJogja.id]

Iwan menjelaskan bahwa lokasi kejadian itu hanya ditempati ketika malam saja. Diketahui penghuninya sendiri merupakan seorang perempuan lanjut usia (lansia).

Dari informasi yang dia dapatkan rumah itu memang digunakan untuk menyimpan petasan. Namun ia belum bisa memastikan lebih jauh terkait hal tersebut.

"Ada yang menyampaikan 3 kilo, ada mercon renteng. Berapa meter (panjangnya) juga masih simpang siur," ucapnya.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini

Tampilkan lebih banyak