"Saya lari ke belakang terus setelah kami semua di belakang sama saksi-saksi juga, saya pindah ke depan. Saya lihat ketua (gerombolan) itu, lalu minta bicara baik-baik. Di sini ketemu saya dan ibu saya," ungkap Putra.
Saat mencoba menyelesaikan permasalahannya itu, Putra dipertemukan dengan satu dari penagih hutang yang tadi diketahui sempat beradu argumen di awal. Saat dipanggil penagih utang yang bersangkutan malah mengadu sempat diancam dipukul oleh Putra.
Putra yang tidak kaget dengan pernyataan itu meminta orang tersebut untuk berkata sejujurnya dan tidak mengada-ada. Putra bahkan menyarankan persoalan tersebut jika memang ada lebih baik diselesaikan secara jantan yaitu satu lawan satu.
"Langsung saya ditampar, dipukul. Saya lari juga dikejar parang, dilempar asbak. Lalu saya bisa masuk (ke ruang belakang) tapi adu tendang dulu. Jadi anak buahnya ada yang nendang pintu. Saya juga dorong akhirnya bisa tertutup. Nah pintu saya disitu dibacoki (dengan sajam)," paparnya.
Baca Juga:8 Potret Rumah Eross Sheila on 7 di Yogyakarta, Ada Ruangan Khusus untuk Gitar
Namun, kata Putra, dimungkinkan yang bersangkutan menyadari ada kamera cctv di area tersebut mereka lantas mundur ke belakang. Putra yang menyadari kalah jumlah tetap berada di dalam ruangan.
Saat itu Putra juga sudah menghubungi polisi untuk melaporkan keadaan tersebut. Namun membutuhkan waktu hingga akhirnya polisi bisa datang ke lokasi.
Kedatangan pihak berwajib itu lantas membuat sekelompok orang tak dikenal itu meninggalkan kediamanan Anik dan Putra tersebut.
Ia memastikan bahwa peristiwa tersebut sudah dilaporkan ke Polres Sleman untuk pemeriksaan lebih lanjut.
"Saya sudah visum. Juga sudah buat laporan polisi ditemani ibu," pungkasnya.
Baca Juga:Tes Urine di Terminal, Satu Awak Pengemudi Kedapatan Positif Amfetamin
Sementara itu, Kapolres Sleman AKBP Achmad Imam Rifai membenarkan ada laporan masuk terkait dengan dugaan penganiayaan yang dilakukan oleh sekelompok orang di Kalasan.