SuaraJogja.id - Pemda DIY segera merampungkan pembangunan pusat rehabilitasi bagi anak-anak nakal. Pusat rehabilitasi yang berada di Pundong, Bantul tersebut nantinya akan menampung anak-anak nakal yang menjadi pelaku kasus-kasus kekerasan.
Percepatan pembangunan pusat rehabilitasi tersebut dilakukan mengingat kasus kejahatan yang melibatkan remaja masih saja terjadi. Sejumlah upaya pencegahan kejahatan jalanan yang dilakukan tetap saja tak membuahkan hasil yang optimal.
"Pusat rehabilitas ini untuk melakukan pembinaan bagi anak-anak yang terlibat masalah sosial, utamanya yang melakukan tindak kriminal jalanan," ungkap Sekda DIY, Baskara Aji usai Rapat Koordinasi Perlindungan Anak di Kompleks Kepatihan Yogyakarta, Rabu (11/05/2022).
Sebelum pusat rehabilitasi tersebut digunakan, menurut Aji, Pemda menggunakan Balai Rehabilitasi dan Pengasuhan Anak milik Dinas Sosial DIY. Bila masih kurang, Pemda akan memanfaatkan Youth Center milik Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga DIY.
Baca Juga:Jalan Karangsewu-Congot Rusak Parah, Anggota DPRD Kulon Progo Minta Pemda DIY Segera Perbaiki
Pusat rehabilitasi yang dibangun mempunyai sejumlah fasilitas pelatihan dan pembinaan. Anak-anak nakal yang tinggal di pusat rehabilitasi tersebut nantinya tetap diperkenankan bersekolah.
"Kita tidak ingin memutus akses anak untuk bersekolah pasca kasus kejahatan," ujarnya.
Sementara Ketua Tim Penggerak PKK DIY, GKR Hemas mengungkapkan Pemda DIY perlu segera berkoordinasi untuk membuat strategi dan kebijakan terkait penanganan masalah sosial yang melibatkan anak. Kerja sama semua stakeholder, mulai dari OPD terkait, LSM hingga TP PKK pun perlu dilakukan untuk merumuskan dan membuat strategi dan kebijakan dalam penanganan kenakalan remaja.
"Kita bersinergi membantu Pemda DIY karena jangan sampai Jogja menjadi sasaran untuk mengekspos hal-hal yang negatif saja," tandasnya.
Istri dari Gubernur DIY tersebut menambahkan, semua pihak diharapkan menghindari istilah anak nakal atau anak bermasalah. Semua pihak diminta menggunakan istilah anak dengan pergaulan berisiko alih-alih anak nakal.
Baca Juga:Catat, ASN DIY Dilarang Bawa Kendaraan Dinas untuk Mudik Lebaran
"Ini agar anak tidak di-bully. Banyak kasus-kasus anak yang harus kita perhatikan. Untuk itu, koordinasi kita lakukan, mulai dari masalah sosial, pendidikan, sampai masalah penyalahgunaan narkoba, dan ini harus dikerjasamakan dengan semua pihak,” paparnya.
- 1
- 2