"Tinggal bagaimana pemerintah mengupayakan agar lokasi yang akan digunakan untuk TPA tidak terjadi konflik di tengah masyarakat," ucapnya.
Ia mengusulkan, TPA milik Kabupaten Sleman dibangun di kawasan jauh dari permukiman dengan akses keluar-masuk truk tidak menggunakan jalan kampung.
"Tapi membuat jalan sendiri menuju ke pembuangan sampah, sehingga warga tidak terganggu dengan kendaraan yang menuju TPA," kata dia.
Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Sleman Ephiphana Kristiyani mengatakan, timbunan sampah di Sleman per hari mencapai 700 ton. Dari jumlah tersebut, hanya 300 ton yang bisa diolah. Sisanya dibuang ke TPST Piyungan.
Baca Juga:Fokus Penyembuhan, Kim Kurniawan Absen Bela PSS Sleman di Pekan Awal Liga 1 2022/23
Sementara itu, sisa 400 ton lainnya diharapkan bisa diolah secara mandiri oleh masyarakat dengan cara dijadikan pupuk kompos, pakan ikan, pakan ayam dan lainnya.
Ia meminta agar masyarakat turut berpartisipasi mengurangi dan memilah sampah sebelum dibuang.
Selain mengoptimalkan 13 transfer depo sampah dan 23 TPS 3R, DLH Sleman tengah menyiapkan pembangunan tiga TPST yang sedianya dibangun 2023. Berlokasi di Sleman bagian Timur, Tengah dan Barat.
Rencana pembangunan TPST juga sudah tahap perencanaan dan izin penggunaan lahan ke Gubernur, imbuh Ephi.
"Mudah-mudahan, tahun 2023 dibangun dan beroperasional," tandasnya.
Baca Juga:Izin PTM 100 Persen di Sleman Sudah Turun, Beban Belajar Akan Disesuaikan Kurikulum
Kontributor : Uli Febriarni