Cerita Generasi Sandwich, Tanggung Hutang Orang Tua saat Mendekati Lahiran hingga Harus Jual Handphone dan Rumah

Suami pengirim utas sempat meninggalkan kondisi perempuan ini ketika hendak melahirkan.

Muhammad Ilham Baktora
Jum'at, 13 Mei 2022 | 12:43 WIB
Cerita Generasi Sandwich, Tanggung Hutang Orang Tua saat Mendekati Lahiran hingga Harus Jual Handphone dan Rumah
Tangkapan layar generasi sandwich yang akan melahirkan hingga jual handphone dan rumah. - (Twitter)

SuaraJogja.id - Seorang warganet membagikan utas yang menceritakan penderitaannya ketika harus menjadi seorang generasi sandwich. Wanita ini harus melunasi hutang orang tua senilai puluhan juta hingga ditinggal pergi oleh sang suami karena mengetahui masalah utang piutang yang dilakukan oleh orang tua perempuan ini.

Melalui akun Twitter pribadinya, @moodswimingg bagikan utas yang menceritakan pengelamannya menjadi seorang generasi sandwich. Utas ini dibuat pada (06/05/22) lalu.

"Warning negative vibes. Hutang [Peringatan Hal Negatif. Hutang]," tulisnya di awal utas, dikutip Jumat (13/5/2022).

Melalui utasnya, diketahui bahwa akar masalah yang ia hadapi berawal dari hutang yang dimiliki keluarganya.

Baca Juga:5 Tips Mengatur Keuangan untuk Generasi Sandwich, Agar Dompet Tetap Aman!

Sedari kecil hingga dewasa, ia memang disekolahkan oleh kedua orang tuanya, bahkan hingga dirinya lulus S1 dan sempat melanjutkan S2 nya. Namun hal ini juga dibarengi dengan sebuah permasalahan. Kedua orang tuanya mengusahakan segala hal agar dirinya dapat melanjutkan pendidikan dan juga untuk menghidupi anggota keluarga yang lain dengan cara berhutang.

"Ngeliat anak pertamanya semangat belajar dari kecil lalu menyimpan harapan besar, membuat orang tua aku mengusahakan segala cara biar harapan itu tidak hilang hanya karena 'uang' hingga gali lobang tutup lobang pun jadi candu di keluarga," ungkapnya dalam utas.

Wanita ini mengungkapkan bahwa pada tahun 2005, bapaknya sempat memiliki pabrik konveksi sendiri, namun bangkrut karena uang perusahaan dibawa kabur oleh teman kepercayaan sang bapak. Sejak saat itu, keluarganya memilih untuk berhutang.

Ia sadar bahwa biaya kuliahnya dapat terbayar dengan hutang yang orang tuanya pinjam, namun wanita ini juga berusaha untuk mencari uang sendiri.

"Aku tahu kalau aku dibiayain sampe sarjana dari hutang, tiap kali aku nanya tentang itu jawabannya selalu 'kamu fokus aja belajar yang bener, uang urusan org tua' selama sekolah, suka dapet program beasiswa & bantuan, tapi selalu ada biaya lain yang belum tertutupi & mengharuskan orang tua yang nyari. Selama kuliahpun aku usaha untuk ga minta uang tambahan & nyari sendiri dari jualan freebies, bisa buat bayar kosan dan biaya hidup sehari hari," jelasnya.

Wanita ini kemudian menjelaskan bahwa pada tahun 2017 lalu, ia akhirnya lulus kuliah dan langsung mendapatkan sebuah pekerjaan. Selama satu tahun bekerja, dirinya bisa menabung sekitar 10 juta rupiah. Ia juga membiayai pendidikan adiknya.

Selanjutnya, pada tahun 2019 ia memutuskan untuk pindah kerja ke kota asalnya karena diminta oleh kedua orang tuanya. Saat tinggal di sana, ia langsung mendapatkan pekerjaan dengan gaji 2 kali lipat dari sebelumnya.

"2019 hrus pindah kerja ke kota asal, krna orang tua minta aku buat ga kelamaan di kota orang, sebagai anak pertama dan perempuan. Ketika pindahan pulang pun alhamdulillah jarak seminggu sudah dapet tawaran kerja dengan gaji 2 kali lipat dari sebelumnya, kata orang sekitar, aku beruntung," lanjut wanita ini.

Setahun berlalu, pada 2020 wanita ini izin kepada orang tuanya untuk dapat melanjutkan kuliahnya ke jenjang S2, ia ingin menanggung biaya kuliahnya sendiri, dan ia juga berjanji akan tetap menanggung biaya pendidikan kedua adiknya.

Suatu waktu di tahun 2020, ia mendapatkan telepon dari ibunya. Ibunya meminta wanita ini untuk pulang. Ternyata ada orang Bank yang ingin melelang rumah orang tuanya karena kedua orang tuanya tak berhasil membayar cicilan hutang.

"Aku kira Rp43 juta tuh sampe lunas selesai, ternyata itu hnya utk sampai bulan juli 2020 dan di tuntut untuk dilunasi kalau rumah ga mau di ambil, yang totalnya hampir Rp70 juta-an. Akhirnya aku ngajuin pinjaman pertama kalinya ke bank lain melalui bantuan dari kantor yang cicilannya Rp2 juta perbulan," lanjutnya.

Ia pun berusaha meminjam uang ke kantor dan juga koperasi untuk melunasi hutang kedua orang tuanya. Ia juga menjual salah satu barang berharga miliknya saat itu, yaitu album K-Pop.

Pada tahun 2021, setelah keadaan mulai membaik. Wanita ini memutuskan untuk menikah dengan seorang laki-laki yang baru saja dikenalnya. Ia mengaku bahwa dirinya tidak menceritakan masalah keluarganya ke laki-laki yang menjadi suaminya itu.

"Setelah nikah, biaya hidup aku dari suami, jadi semua gaji aku bisa aku kasih ke mamah buat nambahin biaya sekolah adek, oh iya S2 aku juga sudah dilepas karena memang ga ada biaya untuk dilanjutin. Qadarullah, aku langsung dikasih amanah janin dalam kandungan dari awal usia pernikahan," ungkapnya kemudian.

Tak disangka, pada saat usia kandungannya menginjak 6 bulan, sang suami terkena PHK dan tidak sengaja tahu permasalahan hutang di keluarganya. Suaminya kemudian memutuskan untuk pergi meninggalkan wanita ini.

"Di usia kandungan 6 bulan, suami di-PHK & ga sengaja tau masalah hutang di rumah yang ternyata mamah pake nama aku buat minjem ke p*m," ungkapnya.

"Lagi, orang tua aku memenuhi kebutuhan hidup dan biaya sekolah adek dari berhutang gali lobang tutup lobang sana sini dan aku ditinggal pergi sama suami setelah tau masalah hutang yang melekat di aku dan keluarga aku sebesar apa," lanjutnya.

Pada tahun 2022 ini, usia kandungannya sudah mencapai 8 bulan menuju 9 bulan. HPL sekitar akhir Mei. Ia bingung dengan biaya yang harus ia tanggung untuk proses persalinan karena dirinya sama sekali tidak ada tabungan ataupun pegangan uang.

"2022, sekarang usia kandungan aku udah 8 bulan jalan 9 bulan, HPL-nya sekitar akhir Mei bulan ini. Tidak ada suami, tidak ada pegangan biaya, orang tua sibuk dengan hutang mereka yang harus gali lobang tutup lobang dan adek yang masih sekolah, makanya lagi ngerasa hilang diri," ungkapnya.

Di akhir utasnya, @moodswimingg mengunggah beberapa barang yang hendak ia jual untuk membiayai proses persalinannya. Ia menjual handphone, tas, dan juga rumah.

Utas dari wanita ini banjir simpati dari warganet di Twitter. Banyak warganet yang ingin ikut membantu biaya persalinan wanita ini.

"Teteh punten ngga bisa bantu banyak, tapi saya ada sedikit barang keperluan bayi, kira-kira teteh perlu ngga?," tanya warganet.

"Kak bisa DM e-wallet atau nomor rekeningnya mau bantu sedikit buat ngeringanin kakak semoga membantu," tanya warganet lain.

"Mbaaa you are stronggggg. Kalau boleh tau apakah ada BPJS, paling tidak untuk cover biaya persalinan. Aku tidak bisa banyak bantu. Pernah merasakan hal yg sama sampai rasanya mau nyerah aja. Kamu sungguh hebat," ungkap warganet.

"Teh maaf banget kalo soal materi mungkin belum bisa bantu sekarang, tapi kalo teteh butuh perlengkapan bayi aku bisa bantu, punya anakku masih banyak yang sangat layak pakai kok, kalo teteh butuh/ada yg kurang DM aja ya teh alamatnya," tulis warganet.

Kontributor SuaraJogja.Id: Dita Alvinasari

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini