SuaraJogja.id - Zaskia Adya Mecca mendadak menceritakan pengalaman kurang menyenangkan terseret arus sungai saat bermain di air terjun di sebuah destinasi wisata daerah Yogyakarta. Saat itu dia sedang main ke alam bersama teman-temannya.
Pengalaman traumatis itu sebenarnya tak pernah diceritakan ke publik hingga saat ini dia sudah siap mengungkapnya. Ini terpicu karena dia kaget dengan kabar anak pertama Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil, Emmeril Khan Mumtadz alias Eril terseret arus sungai Aera di Swiss saat berlibur. Bahkan hingga berita ini dituliskan pada Jumat (27/5/2022) malam belum ada kabar dia ditemukan.
Perempuan yang akrab disapa Bia itu memulai captionnya dengan menceritakan pengalaman terseret arus sungai pada 2 Juni 2021.
"Melihat berita pagi ini, membuka luka ku yang hampir 1 tahun terlewati. 2 juni 2021, berlima tracking ke satu curug daerah Sentul lalu di jalan pulang kami hampir hanyut terbawa arus, foto di slide berat banget ku lihat semenjak kejadian," bebernya.
Baca Juga:Dialami Anak Ketiga Zaskia Adya Mecca, Benarkah Cokelat Dapat Memicu Serangan Asma?
Dia pun mengungkapkan menceritakan pengalaman menegangkan itu karena ingin mengingatkan semua orang agar lebih hati-hati lagi.
"Cerita yang sulit ku buka, bahkan sempat berfikir akan kami simpan sendiri dan lupakan perlahan.. tapi lihat kejadian ini, aku harus membuka untuk meningkatkan kesadaran sama-sama akan bahayanya arus sungai," ungkapnya.
Kemudian kronologi istri Hanung Bramantyo terseret arus sungai bersama teman-temannya mulai diceritakan.
"Sore itu kami setelah main sebentar di curug, menuju ke mobil dan mau menyebrangi sungai dengan air semata kaki. Mendadak air datang dengan arus deras, 3 dari kami berhasil kepinggir walau udah kebalik-balik, sayangnya dua terjebak, satu di tengah, satunya lagi udah kebawa arus alhamdulillah ketangkep tangan & berhasil ketahan di batu besar," jelasnya.
Saat itu sebenarnya banyak orang yang lihat hanya saja tak berani membantu karena memang tak punya alat.
"Banyak orang lewat tapi ga ada yang berani bantu satupun, karena ga da alat proper dan arus deras, air makin lama makin tinggi, sungai makin meluap, satu yang ditengah udah ampir nyerah lepasin pegangan karena dia hanya berpegang ke satu batu di tengah sungai, air udah sedada," lanjutnya.