Lesti Kejora Tak Dilayani di Hermes, Pasien DBD di Sleman Capai 161 Kasus

Di samping itu, Pukat UGM mendesak KPK menelusuri aliran dana kasus suap Haryadi Suyuti.

Eleonora PEW
Jum'at, 10 Juni 2022 | 08:11 WIB
Lesti Kejora Tak Dilayani di Hermes, Pasien DBD di Sleman Capai 161 Kasus
Lesti Kejora dan Rizky Billar berlibur ke Paris (Instagram/@rizkybillar)

SuaraJogja.id - Masuk ke store Hermes di Prancis, Lesti Kejora tak dilayani hingga ramai dikomentari warganet. Di sisi lain, seorang wanita yang melontarkan kata-kata rasis ke pria kulit hitam mendadak ciut begitu digertak. Tak hanya itu, viral pengakuan manusia silver setiap jam kantongi Rp100 ribu.

Sementara itu, di Sleman terjadi 161 kasus DBD, dan pasien 8 tahun meninggal dunia. Di samping itu, Pukat UGM mendesak KPK menelusuri aliran dana kasus suap Haryadi Suyuti. Berikut lima berita SuaraJogja.id yang paling banyak dibaca pada Kamis (9/6/2022) kemarin:

1. Lesti Kejora Tak Dilayani saat Masuk Store Hermes di Prancis, Dikira Tak Punya Uang?

Tangkapan layar Lesti Kejora saat menceritakan dirinya tak dilayani ketika membeli barang di Store Hermes di Prancis. [YouTube Leslar Entertainment]
Tangkapan layar Lesti Kejora saat menceritakan dirinya tak dilayani ketika membeli barang di Store Hermes di Prancis. [YouTube Leslar Entertainment]

Lesti Kejora membagikan cerita saat dirinya berbelanja di store Hermes saat liburan ke Prancis bareng suaminya. Ada kejadian lucu karena Lesti dianggap anak kecil oleh pelayan toko.

Baca Juga:Lesti Kejora Tak Dilayani di Toko Hermes, Vicky Prasetyo DM ke Amber Heard

Dalam vlog di channel YouTube Leslar Entertainment, awalnya Kartika Putri mengungkit soal Lesti yang tak dilayani saat store Hermes.

Baca selengkapnya

2. Lontarkan Kata-kata Rasis ke Pria Kulit Hitam, Wanita Ini Berubah Ciut setelah Digertak

Tangkapan layar seorang wanita yang ciut setelah melontarkan kata-kata rasis kepada pria kulit hitam. (TikTok/@darkskindrizzy)
Tangkapan layar seorang wanita yang ciut setelah melontarkan kata-kata rasis kepada pria kulit hitam. (TikTok/@darkskindrizzy)

Aksi dan komentar rasis jelas bukan hal yang baik. Butuh keberanian untuk merespons dan membela diri sendiri saat menghadapi situasi tidak mengenakan ini.

Sayangnya kejadian seperti ini masih sering terjadi. Salah satunya yang dialami oleh pengguna TikTok @darkskindrizzy.

Baca Juga:Beri Jawaban Tak Terduga, Mawar AFI Dinyinyiri Makin Tua saat Bersanding dengan Bos MS Glow

Baca selengkapnya

3. Ngaku Dapat Rp100 Ribu Per Jam Jadi Manusia Silver, Netizen: Otw Beli Cat

Tangkapa layar seorang manusia silver mengaku dapat uang Rp100 ribu dari aktivitasnya itu. (Instagram/@undercover.id)
Tangkapa layar seorang manusia silver mengaku dapat uang Rp100 ribu dari aktivitasnya itu. (Instagram/@undercover.id)

Beredar video viral pengakuan manusia silver yang biasanya meminta-minta di lampu merah. Dalam video yang dibagikan akun Instagram @undercover.id pada Kamis (9/6/2022), pria yang bekerja menjadi "manusia silver' itu diinterogasi polisi.

Polisi menanyakan berapa pendapatan setiap hari yang didapatkan pria tersebut dengan menjadi manusia silver.

Baca selengkapnya

4. Sebanyak 161 Kasus DBD Terjadi di Sleman, Pasien Usia 8 Tahun Meninggal Dunia

Pasien DBD dirawat di Kota Kupang [SuaraSulsel.id/Antara]
Pasien DBD dirawat di Kota Kupang [SuaraSulsel.id/Antara]

Dinas Kesehatan Sleman meminta masyarakat meningkatkan kewaspadaan menghadapi ancaman demam berdarah dengue (DBD). Hal itu dikemukakan menyusul adanya satu pasien DBD meninggal dunia, pada catatan penularan tahun ini.

Kepala Dinas Kesehatan Sleman Cahya Purnama mengatakan, hingga saat ini sudah ada 161 kasus yang dilaporkan terjadi di Kabupaten Sleman. Satu di antaranya meninggal dunia.

Baca selengkapnya

5. Pukat UGM Desak KPK Telusuri Aliran Dana Kasus Suap Haryadi Suyuti, Pendekatan TPPU Dinilai Tepat

Peneliti Pusat Kajian Antikorupsi (Pukat) Fakultas Hukum Universitas Gadjah Mada (UGM), Zaenur Rohman. [Hiskia Andika Weadcaksana / Suarajogja.id]
Peneliti Pusat Kajian Antikorupsi (Pukat) Fakultas Hukum Universitas Gadjah Mada (UGM), Zaenur Rohman. [Hiskia Andika Weadcaksana / Suarajogja.id]

Peneliti Pusat Kajian Antikorupsi (Pukat) Fakultas Hukum Universitas Gadjah Mada (UGM), Zaenur Rohman terus mendorong KPK untuk terus mengusut kasus suap perizinan yang dilakukan oleh eks Wali Kota Yogyakarta Haryadi Suyuti.

Guna lebih memaksimalkan penyidikan perkara tersebut, KPK disarankan menggunakan pendekatan atau metode pasal Tindak Pidana Pencucian Uang (TPPU). Metode itu dinilai akan lebih efektif untuk menelusuri sumber aliran dana.

Baca selengkapnya

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini