SuaraJogja.id - Aktivitas Gunung Merapi di perbatasan DIY dan Jawa Tengah masih terus berlangsung. Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG) puluhan guguran lava dalam sepekan terakhir.
Kepala Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG) Agus Budi Santoso mengatakan aktivitas tersebut tercatat pada periode 3-9 Juni 2022.
"Pada minggu ini guguran lava teramati sebanyak 75 kali ke arah barat daya dominan ke Sungai Bebeng dengan jarak luncur maksimal 2.000 meter," kata Agus dalam keterangannya, Sabtu (11/6/2022).
Aktivitas sepekan ini memang lebih menurun jika dibandingkan dengan sebelumnya. Pasalnya dalam pekan ini tidak tercatat adanya kemunculan awan panas guguran.
Baca Juga:Liburan di Petilasan Mbah Maridjan: Mengenang Sejarah Juru Kunci Merapi
Disampaikan Agus, dalam pekan ini juga tidak teramati adanya perubahan ketinggian kubah dari barat daya maupun tengah. Selain itu berdasarkan analisis morfologi juga tidak menunjukkan adanya perubahan yang signifikan.
"Berdasarkan analisis foto volume masih sama. Kubah lava barat daya terhitung sebesar 1.551.000 meter kubik dan kubah tengah sebesar 2.582.000 meter kubik," tuturnya.
Agus menuturkan intensitas kegempaan pada minggu ini masih cukup tinggi. Dengan dominasi dari kegempaan guguran yang mencapai 666 kali dalam sepekan terakhir ini.
Terkait dengan deformasi Gunung Merapi yang dipantau dengan menggunakan EDM pada minggu ini, kata Agus menunjukkan laju pemendekan jarak sebesar 1,5 cm per hari.
Intensitas curah hujan sebesar 21 mm/jam selama 35 menit sempat dilaporkan terjadi di Pos Ngepos pada tanggal 8 Juni 2022. Namun tidak dilaporkan terjadi lahar maupun penambahan aliran di sungai-sungai yang berhulu di Gunung Merapi.
Diketahui bahwa status Gunung Merapi pada tingkat Siaga atau Level III itu sudah berlangsung sejak 5 November 2020 lalu.
- 1
- 2