Kunjungi Pameran Teknologi di Balairung UGM, Presiden Jerman Pertanyakan Soal Peran Para Profesor dari Negaranya

Presiden Jerman kunjungi UGM

Galih Priatmojo | Hiskia Andika Weadcaksana
Jum'at, 17 Juni 2022 | 17:24 WIB
Kunjungi Pameran Teknologi di Balairung UGM, Presiden Jerman Pertanyakan Soal Peran Para Profesor dari Negaranya
Presiden Jerman Frank-Walter Steinmeier mengunjungi stan pameran teknologi di Balairung UGM, Jumat (17/6/2022). [Hiskia Andika Weadcaksana / SuaraJogja.id]

SuaraJogja.id - Presiden Jerman Frank-Walter Steinmeier berkunjung ke Universitas Gadjah Mada (UGM), Jumat (17/6/2022). 

Dalam rangkaian kunjungan kenegaraan ini, Presiden Steinmeier melihat beberapa stan pameran produk teknologi yang merupakan kerja sama antara UGM dan Jerman. Ia juga menyempatkan berdialog dengan para dosen dan peneliti terkait hasil penelitian tersebut. 

Dosen Teknik Geologi di Fakultas Teknik UGM Doni Prakasa Eka Putra yang merupakan salah satu peneliti dalam produk Get-In CICERO mengakui memang sempat berdialog secara langsung dengan Presiden Steinmeier. 

Dalam kesempatan itu, disampaikan Doni, Presiden Steinmeier justru menanyakan kepadanya tentang keterlibatan profesor-profesor dari Jerman dalam penelitian ini. Apakah mereka terlibat aktif membantu dalam projek ini atau tidak.

Baca Juga:Kunjungi Candi Borobudur, Presiden Jerman Tak Pakai Sandal Khusus Upanat, Ini Alasannya

"Yang bersangkutan (Presiden Steinmeier) malah menanyakan apakah aktif profesor-profesor dari sana (Jerman) membantu saya tidak. Saya bilang sangat aktif," ujar Doni ditemui di Balairung UGM, Jumat (17/6/2022).

"Jadi menanyakan apakah kita aktif, terus apa yang dilakukan tahun ini. Saya terus bilang kemudian, kita memiliki konferensi yang akan kita laksanakan pada tanggal 25 dan 26 Juli dan kemudian baru rekan saya menerangkan mengenai salah satu alat tadi," sambungnya.

Doni yang juga merupakan salah satu koordinator kerja sama ini mengungkapkan bahwa Presiden Jerman hanya ingin memastikan tetap ada komunikasi yang baik dalam kerja sama ini. Sehingga bukan hanya sekadar logo kerja sama saja.

"Kan sering kerja sama itu hanya sekadar logo tetapi beliau (Presiden Steinmeier) menanyakan apa yang sudah dilakukan. Lalu saya jelaskan, workshop-workshop yang telah dilakukan, konferensi dan sebagainya dan dia saya berikan bukti tentang kegiatan-kegiatan tersebut," terangnya. 

Get-In CICERO sendiri merupakan singkatan dari German Indonesian Geo-Campus in Indonesia for Competence in Education and Research for Organizations. Proyek itu adalah sebuah joint education-research campus di UGM.

Baca Juga:Tiba di UGM, Presiden Jerman Kunjungi Stan Penelitian Teknologi

Hal itu bentuk dari kerjasama antara Fakultas Teknik UGM dengan Faculty of Geo-Resources and Materials Engineering, RWTH Aachen, Jerman. 

Saat ini, kerja sama dalam payung Get-In-CICERO tersebut sudah memasuki tahun ke-5. Sejumlah alat atau produk teknologi terus dikembangkan dalam kerja sama ini.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini