SuaraJogja.id - Salah satu rombongan studi tour SMA N 1 Wonosari Gunungkidul mengalami kecelakaan di jalan Porong-Sidoarjo, Kamis (7/7/2022) dinihari. Seorang korban meninggal dunia dalam kecelakaan tersebut
Kamis siang, pukul 12.30 WIB rombongan bus para siswa tersebut tiba di SMA N 1 Wonosari. Empat bus membawa siswa rombongan study tour ke Bali. Ratusan orangtua/wali murid sudah menunggu cukup lama akhirnya lega.
Tangis pecah ketika bus rombongan siswa kelas 11 SMA N 1 Wonosari Gunungkidul. Mereka memburu bus nomor 1 dan 2 yang menampung siswa yang busnya mengalami kecelakaan.
Tak sedikit para ibu yang langsung mencari dan memeluk anaknya. Mereka menangis bersama karena merasa haru dengan kondisi tersebut. Mereka kemudian saling bersalaman masing-masing orangtua.
Endah, salah satunya. Awalnya ia nampak cemas dengan kondisi anaknya. Karena anaknya berada di baris kedua sisi kiri bus yang mengalami kecelakaan tersebut. Bahkan anaknya kini trauma dengan kecelakaan tersebut.
"Dia sangat trauma, mohon jangan diwawancarai dulu," tutur Endah sembari memeluk anak perempuannya tersebut, Kamis.
Mereka nampak berpelukan cukup lama, dan terlihat anaknya menunjukkan tangan kiri yang luka-luka kecil yang telah mengering. Luka tersebut ia dapat karena kaca yang pecah akibat kecelakaan tersebut.
Usai berhasil menenangkan anaknya, Endah menceritakan sebelum kecelakaan terjadi, Rabu (6/7/2022) malam anaknya sudah menghubungi. Komunikasi melalui saluran WA terus dilakukan untuk memantau anaknya.
"Dia cerita sudah mau pulang dan dalam perjalanan,"terangnya.
Baca Juga:Mobil Terlibat Kecelakaan Beruntun di Medan, Awalnya Tabrak Kendaraan Parkir
Karena anaknya sudah dalam perjalanan, dirinya akhirnya tidur. Jika pukul 02.00 WIB kurang sedikit, ia mendapat telepon masuk namun nomor asing. Namun nampaknya anaknya yang menelepon dan menggunakan nomor telepon milik temannya.
Saat itu, anaknya mengatakan jika baru saja bus yang ia tumpangi mengalami kecelakaan di tol. Bus yang mereka tumpangi menabrak truk dan nampaknya kecelakaan cukup parah karena bagian depan pecah semua.
"Katanya kecelakaannya cukup parah karena kernet bus meninggal dunia di lokasi kejadian,"tambahnya.
Bahkan, dari telepon tersebut anaknya sempat melihat kernet tersebut sebelum meninggal dunia. Hal itulah yang membuat anaknya sangat trauma karena melihat kondisi kernet sebelum meninggal.
Anaknya terpaksa menggunakan nomor milik temannya karena handphonenya sempat hilang usai kecelakaan tersebut. Dia tidak sempat mencari handphone karena panik dan langsung dievakuasi oleh warga.
Dia menelepon sambil menangis karena kecelakaan yang dialami cukup fatal. Melalui sambungan telepon, ia berusaha menenangkan kembali anaknya. Dia tidak menelepon gurunya, karena situasi sedang genting
- 1
- 2