SuaraJogja.id - Kabar mengejutkan datang dari tanah Jepang. Mantan Perdana Menteri Shinzo Abe ditembak ketika sedang memberikan pidato di Kota Nara, Jumat (8/7/2022).
Berdasarkan riwayat sejarah politik di Jepang, Abe bukanlah tokoh politik pertama yang mendapat serangan tak terduga. Sebelumnya tercatat ada sejumlah tokoh politik Jepang yang juga mendapat serangan dan berakhir tewas.
Tanggal 4 November di tahun 1921 menjadi hari yang pedih bagi Perdana Menteri Hara Takashi.
Baca Juga:Profil Shinzo Abe: Eks PM Jepang Ditembak di Hadapan Publik
Putra samurai klan Nanbu ini mendapat serangan tak terduga sesaat tiba di Stasiun Tokyo.
Seorang pria yang belakangan diketahui sebagai Nakaoka Konichi yang merupakan staf di stasiun Tokyo tiba-tiba saja menghampiri Takashi lalu menusuknya.
Peristiwa pembunuhan tersebut menggegerkan Jepang lantaran ini merupakan insiden pertama yang menimpa seorang pemimpin sejak Negeri Sakura tersebut memiliki pemerintahan dan diatur oleh konstitusi.
Konichi nekat menusuk Takashi lantaran kecewa dengan kebijakannya yang dianggap hanya mementingkan kelompok.
Baca Juga:Mantan Perdana Menteri Jepang Shinzo Abe Ditembak di Bagian Dada dan Leher Saat Berpidato
Pria yang berasal dari prefektur Yamaguchi ini menjabat sebagai Perdana Menteri Jepang sebanyak empat kali.
Samurai dari domain Choshu tersebut tewas usai mendapat serangan tak terduga dari nasionalis Korea bernama An Jung-geun.
Sebelum menghembuskan napas terakhir, Ito tiba di stasiun kereta api Harbin pada 26 Oktober 1909 untuk menghadiri pertemuan dengan Vladimir Kokovtsov yang merupakan perwakilan Rusia di Manchuria.
Usai turun dari kereta, Ito seketika ambruk usai ditembak seorang nasionalis Korea An Jung-geun. Aktivis kemerdekaan tersebut menembakkan enam tembakan ke arah Ito. Tiga peluru yang ditembakkan bersarang di dada hingga akhirnya Ito tewas.
Sebuah peristiwa horor terekam kamera fotografer Yasushi Nagao pada Oktober 1960. Pemuda yang bekerja untuk Mainichi Sumbun tersebut merekam detik-detik ketika politisi Jepang Inejiro Asanuma ditikam oleh seorang pemuda bernama Otoya Yamaguchi.
Ketua Partai Sosialis Jepang tersebut ditikam ketika melakoni debat menghadapi Perdana Menteri Hayato Ikeda yang disiarkan oleh saluran televisi NHK.
Saat Asanuma naik podium untuk berbicara di hadapan ribuan orang, tetiba Yamaguchi bangkit mendekatinya lalu menghunuskan samurai kecil ke perutnya.
Nyawa Inejiro Asanuma tak tertolong. Ia tewas ketika perjalanan menuju rumah sakit. Sementara Yamaguchi seketika itu ditahan dan mirisnya tiga tahun berselang ia tewas gantung diri di sel tahanan.