Bongkar Praktik Dukun Palsu, Pesulap Merah: Rusak Citra Pengobatan Tradisional yang Asli

Sosok pesulap merah tengah jadi sorotan gegara bongkar kedok Gus Samsudin

Galih Priatmojo
Senin, 01 Agustus 2022 | 17:48 WIB
Bongkar Praktik Dukun Palsu, Pesulap Merah: Rusak Citra Pengobatan Tradisional yang Asli
Marcel Radhival alias Pesulap Merah. [YouTube Marcel Radhival]

SuaraJogja.id - Pesulap Merah atau yang memiliki nama asli Marcel Radhival tengah menjadi sorotan. Pesulap yang memiliki ciri khas penampilan serba merah ini menjadi sorotan usai melakukan aksinya yang ingin membuktikan ilmu supranatural dan menantang Gus Samsudin.

Selain itu, Marcel juga kerap membuat konten membongkar trik yang digunakan oleh dukun ataupun praktek pengobatan tradisional palsu.

Salah satu video Marsel yang viral adalah ketika ia menjelaskan macam-macam pengobatan tradisional yang asli tanpa trik sulap.

Pengobatan tradisional yang disebutkan Marcel diantaranya yaitu totok syaraf, totok telur, dukun bayi dam ruqyah.

Baca Juga:Gus Samsudin Bantah Padepokannya Tutup, Berdalih Kantongi Izin

"Jadi banyak pengobatan tradisonal yang nggak aneh-aneh," ucap Marsel dalam video yang diunggah oleh akun tiktok @pesulapmerahindonesia . Dikutip pada Senin, (1/8/2022).

Selain itu Marsel juga menyayangkan masih adanya oknum praktik pengobatan tradisional palsu yang masih ada di masyarakat.

Tidak hanya merugikan masyarakat, oknum-oknum itu juga dapat merusak citra pengobatan tradisional yang asli.

"Pengobatan tradisonal yang asli itu malah tercemarkan dengan para pengobat tradisional yang pakai trik sulap ini untuk pengobatan," katanya.

"Kasihan pasiennya," tutur Marcel.

Baca Juga:Heboh Pesulap Merah dan Gus Samsudin Saling Tantang, Nama Mitha The Virgin Ikut Terseret

Video itu pun mendapat beragam tanggapan dari warganet.

"Pengobatan tradisional bersyukur bisa dipercaya masyarakat," ujar akun @*******75

"Tapi terkadang masih ada yang bertentangan dengan medis," tutur akun @****hy

"Tidak semua medis toh bener, kadang ada dimana pengobatan tradisional itu sangat diperlukan walau bertentangan dengan media," timpal aku @*****re.

Kontributor : Sakti Chiyarul Umam

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini

Tampilkan lebih banyak