Melihat kondisi tubuh Subono, dengan bagian kepala mengarah pintu keluar, ia berasumsi mendiang Subono adalah orang yang kali pertama mengetahui kebakaran dan sempat berusaha membangunkan Dedi.
"Jadi posisi pak Bono itu seda (meninggal) di kamar mas Dedi," terangnya.
"Di lantai atas, ada pak Subono, bu Ratmi, pak Dedi, mbak Diah, mbak Rani dan Adik Amora. Tiga berhasil keluar, yang lain terjebak di lantai atas," ujarnya.
Saat kejadian, suami Rani, yaitu Hendrik, sedang berada di luar. Ia tak mengetahui di mana posisi Hendrik saat itu.
Baca Juga:6 Fakta Kebakaran di Pasar Senen: Diduga Korsleting Listrik, Kerugian Capai Rp600 Juta
"Saya tidak tahu, pas dia datang kesini pas ada kejadian. [Hendrik] seketika langsung menerobos masuk, tim Damkar pun sempat mencegah untuk tidak menerobos," terangnya.
Saat datang dan mencoba masuk ke dalam rumah yang terbakar, Adit hanya mengenakan apa yang melekat di badan. Yaitu celana panjang, kaos dan mengenakan helm.
"Karena runtuhannya luar biasa," ucapnya.
Saat itu ada sekitar enam personel damkar berada di lantai II dan tim Jaga Warga. Warga juga sudah mematikan sambungan listrik di sekitar begitu kejadian diketahui.
Dengan cahaya minimal saat itu, Adit yang turun tangan bersama pemuda dan warga setempat, kebagian tugas menyorot senter.
Baca Juga:Ruko Tiga Lantai di Sawah Besar Terbakar Jumat Pagi, Penyebab Belum Diketahui
"Saya tiga menit saja, kalau damkar itu pakai masker, kalau saya kan tidak. Ketika tiga menit itu saya keluar, menghadap ke damkar, jadi badan saya disemprot air. Panasnya tidak begitu tapi asapnya luar biasa tekanannya, pekat," ucap Adit.