Ceritakan Kronologi Kebakaran di Bulaksumur, Aditya Jebol Tembok untuk Evakuasi Korban

Raditya mendengar kejadian kebakaran di Bulaksumur setelah diberi kabar oleh tetangganya.

Galih Priatmojo
Jum'at, 02 September 2022 | 15:17 WIB
Ceritakan Kronologi Kebakaran di Bulaksumur, Aditya Jebol Tembok untuk Evakuasi Korban
Petugas kepolisian meninjau lokasi kebakaran di kawasan Bulaksumur, Jumat (2/9/2022). (kontributor/uli febriarni)

Lantai I saat itu sudah terbakar. Mereka berusaha membantu mengevakuasi korban yang terjebak di lantai II.

Tembok di area lantai II tak mampu sampai berukuran besar, hanya cukup untuk digunakan sebagai jalan keluar darurat. Pasalnya, mereka hanya menjebol dengan palu berukuran kecil.

Di lantai II, ada tiga ruang kamar. Kamar pak Subono dan bu Suratmi menghadap ke utara. Sementara di seberangnya, kamar Rani (anak) dan adik Amora (cucu). Kamar di sisi sebelah ruangan Subono dan Suratmi, merupakan kamar Dedi Cahyono Putra (anak Subono) dan Dyah Ayu Putri Murtiningsih (menantu).

Saat ditanyai jendela kamar, Adit mengungkap, jendela yang ada di ruangan itu semua menghadap ke dalam, berada di sisi pintu masing-masing ruangan.

Baca Juga:6 Fakta Kebakaran di Pasar Senen: Diduga Korsleting Listrik, Kerugian Capai Rp600 Juta

"Kami mencari jalan dulu, karena kondisi tangga penuh dengan api, mas Dedi membuat celah. Nekat memberanikan diri, mendorong, mencoba keluar alhamdulillah masih selamat," kata dia.

Melihat kondisi tubuh Subono, dengan bagian kepala mengarah pintu keluar, ia berasumsi mendiang Subono adalah orang yang kali pertama mengetahui kebakaran dan sempat berusaha membangunkan Dedi.

"Jadi posisi pak Bono itu seda (meninggal) di kamar mas Dedi," terangnya.

"Di lantai atas, ada pak Subono, bu Ratmi, pak Dedi, mbak Diah, mbak Rani dan Adik Amora. Tiga berhasil keluar, yang lain terjebak di lantai atas," ujarnya.

Saat kejadian, suami Rani, yaitu Hendrik, sedang berada di luar. Ia tak mengetahui  di mana posisi Hendrik saat itu.

Baca Juga:Ruko Tiga Lantai di Sawah Besar Terbakar Jumat Pagi, Penyebab Belum Diketahui

"Saya tidak tahu, pas dia datang kesini pas ada kejadian. [Hendrik] seketika langsung menerobos masuk, tim Damkar pun sempat mencegah untuk tidak menerobos," terangnya.

Saat datang dan mencoba masuk ke dalam rumah yang terbakar, Adit hanya mengenakan apa yang melekat di badan. Yaitu celana panjang, kaos dan mengenakan helm.

"Karena runtuhannya luar biasa," ucapnya.

Saat itu ada sekitar enam personel damkar berada di lantai II dan tim Jaga Warga. Warga juga sudah mematikan sambungan listrik di sekitar begitu kejadian diketahui.

Dengan cahaya minimal saat itu, Adit yang turun tangan bersama pemuda dan warga setempat, kebagian tugas menyorot senter.

"Saya tiga menit saja, kalau damkar itu pakai masker, kalau saya kan tidak. Ketika tiga menit itu saya keluar, menghadap ke damkar, jadi badan saya disemprot air. Panasnya tidak begitu tapi asapnya luar biasa tekanannya, pekat," ucap Adit.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini