Pastikan Tak Ubah Bangunan Cagar Budaya, SMAN 3 Yogyakarta Tambah Ruang Pembelajaran lewat Grha Padmanaba

Bangunan bertingkat itu diberi nama Grha Padmanaba, yang tepatnya berada di bagian belakang SMAN 3 Yogyakarta.

Eleonora PEW | Hiskia Andika Weadcaksana
Minggu, 18 September 2022 | 13:06 WIB
Pastikan Tak Ubah Bangunan Cagar Budaya, SMAN 3 Yogyakarta Tambah Ruang Pembelajaran lewat Grha Padmanaba
Grha Padmanaba di SMAN 3 Yogyakarta - (SuaraJogja.id/Hiskia Andika)

SuaraJogja.id - Sebuah bangunan baru berdiri di kawasan cagar budaya Kotabaru, Kota Yogyakarta. Diketahui bangunan itu ternyata merupakan bagian dari SMAN 3 Yogyakarta atau dikenal dengan sebutan Padmanaba.

Bangunan bertingkat itu diberi nama Grha Padmanaba, yang tepatnya berada di bagian belakang SMAN 3 Yogyakarta. Lalu sebenarnya apa kegunaan bangunan baru tersebut? Apakah sudah memenuhi syarat membangun di kawasan cagar budaya?

Ketua Panitia Pembangunan Grha Padmanaba, Triyanto menuturkan bahwa semua persyaratan dan perizinan untuk mendirikan bangunan ini sudah terpenuhi. Prosesnya pun terbilang cukup panjang hingga akhirnya bangunan ini bisa berdiri tegak.

Gubernur DIY Sri Sultan Hamengku Buwono X atau Sultan HB X meresmikan dan meninjau bangunan baru Grha Padmanaba, Sabtu (17/9/2022). - (SuaraJogja.id/Hiskia Andika)
Gubernur DIY Sri Sultan Hamengku Buwono X atau Sultan HB X meresmikan dan meninjau bangunan baru Grha Padmanaba, Sabtu (17/9/2022). - (SuaraJogja.id/Hiskia Andika)

"Ya memang ini seninya membangun di Kotabaru. Jadi proses mendesain gedung ini di tahun 2019. Tadi sampaikan itu sampai tiga atau empat kali (perubahan desain)," kata Triyanto kepada awak media di Grha Padmanaba, Sabtu (17/9/2022).

Baca Juga:Kisah Rumah di Saritem Menjadi Cagar Budaya Kota Bandung

Ia mengaku harus bolak-balik ke Dinas Kebudayaan untuk mengonsultasikan desain bangunan yang direncanakan itu. Sebab tidak boleh sembarang mengingat lokasinya di kawasan cagar budaya.

Desain awal hingga bangunan fisik yang sudah berdiri sekarang pun memang berbeda. Sebab desain akhir ini yang dipastikan sudah disetujui oleh Dinas Kebudayaan.

"Itu artinya sudah sesuai dengan syarat membangun di kawasan Kotabaru," ucapnya.

Sebenarnya dulu konsep awal Grha Padmanaba hanya tiga ruangan saja. Sejak awal bangunan ini nemang diproyeksikan untuk menambah ruang di sekolah.

Waktu berjalan hingga tahun 2017 dibuatlah rancangan gedung yang pertama hanya tiga ruangan. Namun setelah pergantian kepengurusan dan sejumlah evaluasi yang dilakukan ternyata yang dibutuhkan adalah 11 ruangan.

Baca Juga:Sri Sultan HB X Tinjau Hotel Ibis, Manajemen Baru Buka Lowongan untuk Karyawan Lama

"Makanya dibuat perencanaan lagi tahun 2019 sehingga tahun 2020 setelah IMB keluar lalu dilakukan groundbreaking. Hingga dibangun April tahun 2021 bersamaan dengan pandemi," terangnya.

Gedung yang kini memiliki 7 lantai tersebut selesai dibangun setahun kemudian tepatnya pada Mei 2022. Grha Padmanaba terdiri atas lantai basement, ground, kemudian lantai 1 hingga 5.

"Ada ruang kelas, beberapa laboratorium, perpustakaan, lalu ada ruang di paling atas untuk tampil siswa juga," cetusnya.

Grha Padmanaba di SMAN 3 Yogyakarta - (SuaraJogja.id/Hiskia Andika)
Grha Padmanaba di SMAN 3 Yogyakarta - (SuaraJogja.id/Hiskia Andika)

Triyanto menuturkan bahwa gedung ini dibangun untuk memenuhi kebutuhan ruangan di SMAN 3 Yogyakarta. Lalu untuk menjaga cagar budaya sebab banyak bangunan lama di Padmanaba itu yang menempel cagar budaya.

Sehingga dari pihak terkait pun meminta untuk bangunan-bangunan yang terlalu menempel dengan cagar budaya itu dihilangkan atau dirobohkan. Sehingga gedung ini dibangun sebagai pengganti gedung lama yang tak sesuai itu.

"Selain itu juga untuk mendukung program pemerintah merdeka belajar. Jadi dari sisi pembelajarannya biar lebih modern sehingga anak-anak ini bisa berprestasi lebih baik," ujarnya.

Gedung senilai Rp17 Miliar itu, kata Triyanto, pemanfaatannya akan diserahkan kepada sekolah. Namun tak menutup kemungkinan jika ada pihak luar sekolah yang ingin memanfaatkan bisa juga dilakukan.

Sementara itu, Gubernur DIY Sri Sultan Hamengku Buwono X atau Sultan HB X memastikan bahwa bangunan Grha Padmanaba sudah memenuhi aturan yang ada. Terlebih aturan membangun gedung baru di kawasan cagar budaya Kotabaru.

"Ya tidak apa-apa, wong ini melengkapi fasilitas yang ada, yang heritage yang di sana tidak diambrukkan," kata Sri Sultan.

Sultan menilai perencanaan pembangunan gedung pun sudah dilakukan dengan matang. Sehingga memang tak ada bangunan cagar budaya yang turut terdampak dalam pendirian Grha Padmanaba.

"Saya kira dalam dulu merencakan kan sudah dipikirkannya, dalam arti bukan mengubah tapi menambah ruang-ruang yang kosong. Bukan gempur yang sudah ada. Dipertahankan (cagar budaya) bukan dipertahankan tapi memang enggak boleh (diubah)," tegasnya.

Ia berharap bangunan baru ini dapat bermanfaat bagi seluruh anak didik di Yogyakarta. Agar dapat belajar lebih nyaman dan lebih baik lagi.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini

Tampilkan lebih banyak