SuaraJogja.id - Kebakaran yang terjadi di sebuah gudang pengepul kertas milik CV Kusuma Jaya di Jalan Parangtritis KM 10,6, Bantul dipastikan tak ada korban jiwa. Hal itu dibenarkan oleh Komandan Kompi Satgas Damkar BPBD Bantul, Muhammad Khamdani.
Meski tidak ada korban, asap yang dihasilkan dari kebakaran itu dapat mengganggu para warga yang tinggal di sekitar gudang.
"Tidak ada korban jiwa, tapi mungkin ancaman asap karena tebal dan dikhawatirkan mengganggu warga sekitar, maka harus segera dituntaskan," katanya Selasa (20/9/2022).
Khamdani menyatakan sebanyak 11 mobil pemadam kebakaran diterjunkan untuk menangani kebakaran gudang tersebut
Baca Juga:Kerugian Akibat Puluhan Rumah Adat di Sumba Terbakar Capai 4 Miliar
Dari pantauan SuaraJogja.id, sejak pukul 14.00 WIB hingga pukul 16.45 WIB para petugas pemadam kebakaran yang dibantu oleh TNI, Tagana, dan sejumlah relawan masih berusaha memadamkankan api ditengah kepulan asap yang memenuhi ruangan di dalam gedung
Muhammad Khamdani menyampaikan belum dapat mengetahui secara pasti penyebab dari kebakaran. Namun diduga berasal dari mesin press dan oven yang menyala mengalami overheat.
"Setelah penanganan, penyebabnya akan kami identifikasi bersama Polres dan sebagainya. Beberapa dugaan dari mesin press dan oven yang mungkin overheat, nanti kami dalami lebih lanjut," katanya.
Khamdani mengatakan kondisi terakhir bagian gedung yang terbakar yaitu sekitar 70 persen dimana di dalamnya terdapat tumpukan kertas dari majalah, koran, dan kardus setinggi 5 meter. Ia mengaku penanganan atas insiden ini membutuhkan durasi yang panjang.
"Pemadaman membutuhkan durasi yang panjang karena akan kami bongkar satu per satu sampai bagian paling ujung. Ini sudah merata (bagian yang terbakar), harus pelan-pelan," terangnya.
Baca Juga:Rumah Berlantai 2 di Pasar Rebo Dilalap Si Jago Merah, 11 Mobil Damkar Diterjunkan
Sementara, pemilik CV Kusuma Jaya, Retno Wulan Ningrum (87) mengatakan secara tiba-tiba api muncul dari belakang gudang. Pada saat itu kondisi di dalam gudang banyak pegawai.
"Tiba-tiba api muncul, dari atas lubang angin, tapi sumbernya apa belum tahu. Karena kelihatan api orang-orang teriak kebakaran-kebakaran," papar Retno.
Ia menjelaskan awalnya api yang muncul masih kecil, karena kondisi gudang yang penuh dengan kertas api pun cepat menyebar hingga membesar. Atas peristiwa ini Retno mengalami kerugian mencapai milyaran rupiah.