Niat Bakar Tas, Ulah Pria di Prambanan Justru Bikin Hangus Rumah Orang Tuanya

peristiwa kebakaran terjadi pada kediaman Dawud Purwo Hadi (70), Selasa (20/9/2022) pukul 09.30 WIB.

Galih Priatmojo
Selasa, 20 September 2022 | 16:18 WIB
Niat Bakar Tas, Ulah Pria di Prambanan Justru Bikin Hangus Rumah Orang Tuanya
Ilustrasi kebakaran rumah. [Shutterstock]

SuaraJogja.id - IF (37), warga padukuhan Ringinsari, Kalurahan Bokoharjo, Kapanewon Prambanan, Kabupaten Sleman sepertinya harus menelan rasa penyesalan, akibat perbuatannya. Tindakannya membakar tas, berujung pada terbakarnya rumah orangtuanya. 

Kapolsek Prambanan Kompol Rubiyanto mengatakan, peristiwa kebakaran terjadi pada kediaman Dawud Purwo Hadi (70), Selasa (20/9/2022) pukul 09.30 WIB.

Awal mula kebakaran yakni saat pelaku IF atau anak korban membawa sebuah botol yang berisi bensin dengan maksud ingin membakar tas miliknya.

"Kemudian oleh pacarnya, IF diingatkan untuk memadamkan api. Namun justru api malah keburu membesar dan merambah ke kayu triplek di sampingnya, sehingga terjadilah kebakaran," ujarnya, Selasa siang.

Baca Juga:Tingkatkan Kunjungan Wisatawan, TWC Prambanan Gencarkan Promosi dan Event

Selanjutnya, api semakin membesar sehingga membakar atap kayu rumah tersebut. Warga setempat kemudian membantu memadamkan api secara manual, sembari menunggu kedatangan tim Damkar.

Kebakaran berhasil dipadamkan oleh kerjasama tim Damkar Sleman, Damkar Bantul, Damkar Kota Jogja dan Damkar Klaten beserta TRC, masyarakat dan relawan lain.

Akibat peristiwa itu, sejumlah surat penting seperti ijazah, akta cerai, sertifikat rumah dan perabotan rumah terbakar. Total kerugian yang dialami korban diperkirakan Ro100 juta.

Rubiyanto mengungkap, pelaku tidak menyadari bahwa tindakan membakar tas itu akan menimbulkan api yang lebih besar sampai membakar rumah orangtuanya.

"Menurut keterangan kakak pelaku,  setiap ada masalah dan problem keluarga, pelaku selalu merusak barang dan perabotan rumah," ucapnya.

Baca Juga:8 Jurnalis ASEAN Kunjungi Candi Prambanan

Kekinian, muncul sebuah surat bertandatangan korban dan bermaterai, yang isinya menyatakan bahwa korban telah menerima peristiwa ini sebagai musibah.

Kasi Ops Damkar Sleman Nawa Murtiyanto menyebut, kejadian kebakaran diketahui warga yang melihat asap berasal dari rumah korban. Kemudian beberapa warga berusaha memadamkan api dengan alat seadanya, dan menghubungi petugas Pemadam Kebakaran.

"Pemadaman selesai setelah 50 menit," ungkapnya.

Dua Kebakaran di Satu Pagi

Di waktu nyaris bersamaan, jago merah melalap satu unit rumah di Padukuhan Bromonilan, Kalurahan Purwomartani, Kapanewon Kalasan, mengakibatkan rumah itu rusak berat.

Nawa mengungkap, kronologi kebakaran versi masyarakat setempat diawali saat warga mendengar suara aneh.

"Kemudian warga melihat ada kepulan asap dari rumah milik Ibu Siti Aisah. Warga menelepon petugas pemadam kebakaran dan melakukan penyiraman air," terangnya.

Sesampainya petugas damkar di lokasi, api masih membesar dan hampir membakar dua rumah yang berada di samping rumah yang terbakar. Namun 45 menit kemudian api dapat dipadamkan.

Kontributor : Uli Febriarni

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini

Tampilkan lebih banyak