Psikolog UGM Sebut Cowok Lebih Sering Selingkuh Daripada Cewek, Ini Alasannya

Ia berkelakar bahwa selingkuh merupakan kependekan dari 'selingan indah keluarga utuh'.

Muhammad Ilham Baktora | Hiskia Andika Weadcaksana
Rabu, 21 September 2022 | 20:40 WIB
Psikolog UGM Sebut Cowok Lebih Sering Selingkuh Daripada Cewek, Ini Alasannya
Ilustrasi suami selingkuh.[freepik.com/gpointstudio]

SuaraJogja.id - Beberapa hari ini, media sosial banyak membahas soal perselingkuhan yang dilakukan oleh sejumlah artis. Seperti di Twitter, tagar selingkuh menjadi trending topik dan menjadi banyak sorotan.

Hal itu diduga dipicu dari dugaan netizen yang menuding salah satu artis Indonesia, Reza Oktavian atau Reza Arap berselingkuh dari istrinya, Wendy Walters. Tak hanya artis tanah air, Penyanyi Adam Levine dari band Maroon 5 juga dituding berselingkuh dari istrinya.

Menanggapi hal tersebut, Psikolog sekaligus Guru Besar Fakultas Psikologi Universitas Gadjah Mada (UGM), Koentjoro menyebut bahwa cowok lebih sering melakukan selingkuh dibanding para cewek. Hal itu dipengaruhi oleh beberapa hal baik nafsu hingga sejarah kultural.

"Kalau biasanya cowok [lebih sering selingkuh] karena cewek harus ada rasa. Sehingga tidak mudah perempuan itu membangun rasa, apalagi kalau sudah punya komitmen yang kuat itu susah," ujar Koentjoro saat dihubungi awak media, Rabu (21/9/2022).

Baca Juga:Nggak Cuma Fisik dan Perasaan, Kenali Selingkuh Finansial

Menurut Koentjoro, kebanyakan lelaki memilih untuk menuruti hawa nafsunya sehingga terjadi perbuatan perselingkuhan tersebut. Sehingga perbuatan itu dilakukan hanya untuk memuaskan ego mereka saja.

"Selama dia [cowok] bisa ereksi dia pengen selingkuh, sama siapa saja ingin mencoba. Memuaskan ego. Apalagi kultural budaya laki-laki ada penjajahan atas perempuan itu bisa juga dari situ," terangnya.

Ia menilai perempuan akan lebih sadar dengan perasaannya ketimbang laki-laki. Sehingga ketika kemudian perempuan memutuskan untuk selingkuh maka ia dapat dibilang terbawa ke dalam irama itu.

"Sehingga yang terjadi adalah perempuan nanti terbawa kepada irama selingkuhnya. Akibatnya kemudian dia lupa segalanya yang sudah ada. Kalau sudah berkeluarga dia mau meninggalkan keluarganya. Tapi laki-lakinya yang nanti dulu, sebab masih bersenang-senang," ungkapnya.

Ia menuturkan bahwa keinginan untuk mendapatkan adrenalin merupakan faktor utama dalam membentuk perilaku selingkuh. Sebab selingkuh dinilai memiliki tantangan tersendiri sehingga membuat adrenalin yang bersangkutan menjadi terpacu.

Baca Juga:Adam Levine Akui Kelewat Batas tapi Tak Selingkuh, Kenali 4 Jenis Perselingkuhan biar Tak Salah Kaprah

"Jadi tantangan itu yang menarik, bukan selingkuhnya. Kalau selingkuhnya sama saja sebetulnya. Ada tantangannya. Kalau dengan istri kan tinggal melaksanakan, tapi tantangan untuk tidak dikenali, tantangan agar tidak ketahuan. Itu faktor utama," paparnya.

Ia berkelakar bahwa selingkuh merupakan kependekan dari 'selingan indah keluarga utuh'. Sebab, seorang pasangan yang memutuskan selingkuh memang tengah mencari selingan dalam hubungannya.

"Jadi selingkuh itu enaknya ada di tantangan. Makanya kalau ada orang selingkuh, apalagi mereka sedang puncak-puncaknya menikmati selingkuh, ditentang, melawan dia," ucapnya.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini