Juara Dunia di Usia 40 Tahun, Karateka Sandra Sanchez Berbagi Ilmu di Jogja

Bermain percaya diri meski lawan-lawannya masih lebih muda, Sandra mengatakan bangga bisa mengalahkan atlet Jepang, Shimizu Kiyou.

Muhammad Ilham Baktora
Rabu, 28 September 2022 | 09:48 WIB
Juara Dunia di Usia 40 Tahun, Karateka Sandra Sanchez Berbagi Ilmu di Jogja
Karateka dunia, Sandra Sanchez berbagi ilmu dengan atlit-atlit karate asal DIY dalam Wimaya Karate Academy di Yogyakarta, Selasa (27/9/2022). [Kontributor Suarajogja.id / Putu Ayu Palupi]

SuaraJogja.id - Ratu karate asal Spanyol, Sandra Sanchez berbagi ilmu dengan atlit-atlit karate asal DIY dalam Wimaya Karate Academy, Selasa (27/9/2022). Ditemani pelatih sekaligus suaminya, Jesus del Moral, Sandra membagikan pengalamannya menjadi juara dunia di usia 40 tahun.

"Saya menjadi juara dunia dalam olimpiade di jepang pada 2020 lalu di usia 40 tahun," ujar Sandra di UPNVY.

Bermain percaya diri meski lawan-lawannya masih lebih muda, Sandra mengatakan bangga bisa mengalahkan atlet Jepang, Shimizu Kiyou. Padahal pada 2019 lalu Sandra sempat disebut sudah terlalu tua untuk olahraga tersebut.

Namun atlit perempuan kelahiran 16 September 1981 itu membuktikan kalau pandangan orang lain soal usia adalah salah. Dalam Olimpiade Tokyo 2020, Sandra menang yang sama seperti para atlet karate perempuan lainnya dari seluruh dunia.

Baca Juga:5 Cara Berbagi Ilmu ala Anak Muda Masa Kini, Seru dan Asik

Kemenangan itu bukan tanpa proses panjang. Sandra berlatih karate sejak usia 4 tahun. Lebih dari 33 tahun, perempuan tersebut mengikuti beragam kejuaraan karate di Spanyol.

"Kita harus menghargai proses dalam berlatih, ini yang saya lakukan sampai saat ini," ujarnya.

Pada kesempatan kali ini, Sandra berbagi ilmu dan teknik karate kepada para atlit DIY. Melakukan roadshow ke sejumlah kota di Indonesia, keduanya kagum dengan semangat atlit-atlit muda yang cepat belajar dan tak kenal lelah.

"Setelah lama berkompetisi dan kejuaraan dunia serta menjalani proses latihan, kami ingin membagikan pengetahuan dan pengalaman kami kepada seluruh dunia. Kami ingin mengajarkan banyak orang bagaimana karate yang benar," ujarnya.

Ditambahkan Jesus, mayoritas karate di Indonesia ikut aliran Shotokan. Aliran karate ini dikembangkan oleh Gichin Funakoshi dan anaknya Gigo Funakoshi. Karenanya dia dan Sandra ingin berbagi ilmu dan teknik lainnya.

Baca Juga:Cara Baru Berbagi Ilmu Feng Shui

"Kami ingin membagikan apa yang kami tahu, menyatukan antara teknik dan atletiknya. Kami ingin mengenalkan juga teknik dari aliran yang lain," paparnya.

Sementara itu, manajer Tim Karate UPNVY, Edwi Arief Sosiawan mengatakan kehadiran Sandra Sanchez dan jesus Del Moral dalam rangka berbagi pengalaman dalam latihan karate, khususnya dalam menghadapi pertandingan atau kejuaraan baik nasional maupun internasional. Salah satunya ialah World Karate Federation (WKF) November 2022 mendatang serta POMNAS dan Porprov di masing-masing daerah.

"Diharapkan latihan bersama yang dilakukan akan berdampak pada teknik dan mental atlet," paparnya.

Pembina UKM Karate UPNVY YK, Rudi Wibowo mengatakan coaching clinic yang dikemas dalam exclusive training ini dengan mengundang atlet dan pelatih kelas dunia baru pertama kali digelar oleh perguruan tinggi di Indonesia. Bahkan demi hadir dalam kesempatan ini, atlit dunia itu membatalkan acara Seminar karate di Venezuela.

"Mereka belum pernah ke Indonesia. Mereka ingin berbagi pengalaman sebagai atlet didampingi pelatih kelas dunia. Sehingga nanti mahasiswa akan mendapatkan pengetahuan teknik-teknik berlatih yang benar dari atlet kelas dunia," imbuhnya.

Kontributor : Putu Ayu Palupi

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini

Tampilkan lebih banyak