SuaraJogja.id - Ketersediaan vaksin booster di Dinas Kesehatan Bantul telah menipis. Bahkan sisa stok yang ada hanya dapat digunakan untuk pelaksanaan vaksinasi dalam satu hari.
Tercatat pada Kamis (6/10/2022) stok vaksin yang tersedia di Dinkes Bantul hanya tersisa 16 vial pfitzer atau setara sekitar 170 dosis. Sedangkan untuk tipe vaksin Covid-19 lainnya pun kosong.
Kepala Dinas Kesehatan Bantul Agus Budi mengatakan stok vaksin yang hampir habis tersebut dikarenakan supply dari pemerintah pusat juga tidak banyak. Sebab, minat masyarakat untuk melakukan penyuntikan pun tidak melejit.
"Kita selalu update stok pemakaian, kalau pemakaian semakin sedikit supply pun akan diperhitungkan. Kalau kita cuma pakai sedikit-sedikit saja tidak mungkin pemerintah pusat kasih banyak," kata Agus, Kamis (6/10/2022).
Baca Juga:Anggotanya Ditahan atas Kasus Penipuan, Ketua DPRD Bantul Menunggu Inkrah
Kendati demikian stok vaksin di fasilitas kesehatan lain dimungkinkan masih tersedia. Pihaknya pun telah mengirim laporan mengenai stok vaksin ini agar segera dipasok.
"Itu cuma disini, tapi kan di faskes atau Polres sebenarnya masih ada. Ini sudah dilaporkan mudah-mudahan segera ada stok vaksin dari provinsi," terangnya.
Pihaknya pun belum dapat memastikan kapan vaksin booster akan dipasok kembali. Saat ini ia masih menunggu mengenai hal tersebut.
"Insya Allah pemerintah segera merespon. Kalau ada pemberitahuan kapan pun itu pasti saya ambil," ujarnya.
Ia menambahkan antusiasme masyarakat untuk melakukan vaksin meningkat disebabkan vaksin booster dijadikan syarat melakukan perjalanan serta syarat pencairan BLT sesuai surat edaran yang telah diterbitkan Pemerintah Kabupaten Bantul.
Baca Juga:Hadapi Bencana Hidrometeorologi, Bupati Bantul Terbitkan SK Siaga Darurat
"Masyarakat itu memang tergerak vaksin karena ada syarat, bukan kebutuhan untuk memproteksi," pungkasnya.