Antisipasi Pohon Tumbang Akibat Cuaca Ekstrem, DLH Kota Jogja Pastikan Rutin Lakukan Pemeliharaan

Antisipasi itu dilakukan dengan secara rutin melakukan pengecekan, pemangkasan, dan pemeliharaan pada pohon-pohon di Kota Yogyakarta.

Eleonora PEW | Hiskia Andika Weadcaksana
Kamis, 20 Oktober 2022 | 10:24 WIB
Antisipasi Pohon Tumbang Akibat Cuaca Ekstrem, DLH Kota Jogja Pastikan Rutin Lakukan Pemeliharaan
DLH Kota Yogyakarta melakukan pemeliharaan pohon di wilayahnya. - (SuaraJogja.id/HO-Pemkot Yogyakarta)

SuaraJogja.id - Wilayah Kota Yogyakarta sudah mulai memasuki awal musim penghujan. Kondisi itu ditandai dengan intensitas curah hujan yang lebat dan tak jarang disertai angin kencang.

Menyikapi hal itu, Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Yogyakarta terus bergerak melakukan sejumlah antisipasi potensi bencana. Khususnya terkait dengan pohon tumbang akibat cuaca ekstrem tersebut.

Sub Koordinator Pertamanan dan Perindangan Jalan DLH Kota Yogyakarta Pramu Haryanto menuturkan, antisipasi itu dilakukan dengan secara rutin melakukan pengecekan, pemangkasan, dan pemeliharaan pada pohon-pohon di Kota Yogyakarta. Mengingat cukup banyak pohon perindang yang berada di wilayah kota pelajar tersebut.

"Selama ini kami melakukan pemangkasan rutin untuk pemeliharaan pohon di pinggir jalan untuk mengurangi ketinggian beban pohon dan pengecekan fisik secara manual," kata Pramu, Kamis (20/10/2022).

Baca Juga:Hujan Lebat Bakal Guyur Sebagian Besar Wilayah Jatim, Ini Daerah-daerah Rawan Banjir

Dijelaskan Pramu, kondisi pohon akan berbahaya jika memang sudah keropos. Sehingga perlu dilakukan penebangan sebelum tumbang dan membahayakan warga atau pengguna jalan.

"Bisa dilihat dari kondisi pohon apakah keropos atau ada penyakit. Jika sudah dipastikan maka pohon yang memang sudah tidak sehat kita tebang," ucapnya.

Kendati dilakukan penebangan pohon tersebut, Pramu memastikan pihaknya juga akan menanam pohon pengganti. Sehingga memang tidak serta merta ditebang atau menghilangkan pohon-pohon di kawasan Kota Jogja.

Hal ini bertujuan agar penghijauan akan tetap ada. Penebangan pun juga akan dilakukan secara cermat dalam artian dipilih terlebih dulu.

''Kita berusaha mengganti pohon untuk penghijauan, kita tanam dulu sebelum dieksekusi ditebang. Selama ini penebangan masih berdasarkan pengalaman teman-teman di lapangan. Biasanya dilihat apakah keropos bolong ditengah atau ada penyakit lainnya. Setelah itu selang 1-2 hari dilakukan penebangan," tuturnya.

Baca Juga:Siaga Cuaca Ekstrem di Sebagian Wilayah Jawa Barat

Terkait dengan jenis tumbuhan atau pohon yang ditanam sebagai pengganti, kata Pramu tak ada pilihan khusus. Namun yang terpenting merupakan pohon perindang.

Walaupun tak dipungkiri sejumlah kawasan di Kota Jogja tetap membutuhkan jenis pohon tertentu untuk ditanam. Misalnya saja di daerah sumbu filosofis atau di Kotabaru.

''Namun beberapa jalan memang sudah harus jenis pohon itu, contohnya saja di sumbu filosofi yaitu pohon Asem. Jadi harus pohon Asem atau di Kotabaru itu pohon Tanjung yang di tanam harus pohon tanjung ini khusus menyesuaikan tempat," tandasnya.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini

Tampilkan lebih banyak