SuaraJogja.id - Dua SMP di Sleman dirazia oleh Satpol PP hingga ditemukan ada siswa yang membawa gambar palu arit sampai sabun berlubang. Di sisi lain, wanita asal Semanu yang diduga menjadi korban KDRT meninggal dunia setelah sempat dirawat di dua rumah sakit. Di samping itu, satu pelaku penusukan WNA di Tegalrejo telah ditangkap, dan kini polisi mengejar teman-temannya.
Selain itu, mengingat gelombang tinggi mengancam nelayan di Gunungkidul, DKP meminta masyarakat memantau informasi BMKG sebelum melaut. Tak hanya itu, akses penghubung dua kalurahan terputus sementara karena tebing 3 meter longsor di Pentingsari. Berikut lima berita pada Jumat (20/10/2022) kemarin dengan pembaca terbanyak dari SuaraJogja.id:
1. Sat Pol PP Razia Dua SMP di Sleman, Temukan Siswa Bawa Gambar Palu Arit hingga Sabun Berlubang
![Sejumlah anak sedang dicek barang bawaannya oleh petugas gabungan, dalam Sat Pol PP Goes To School, Kamis (20/10/2022).(dok.ist/sat pol pp)](https://media.suara.com/pictures/653x366/2022/10/20/34761-satpol-pp-sleman-gelar-razia-ke-sekolah.jpg)
Satuan Polisi Pamong Praja (Sat Pol PP) Sleman menggelar giat Sat Pol PP Goes To School, pada Kamis (20/10/2022).
Baca Juga:Pencabutan Laporan KDRT, Aries Merdeka Sirait Komentari Keputusan Lesti Kejora
Giat tersebut diselenggarakan dalam rangka mengantisipasi tawuran, kenakalan remaja dan kejahatan jalanan.
2. Wanita Asal Semanu Meninggal Dunia Diduga Jadi Korban KDRT, Sempat Dirawat di Dua RS
![Ilustrasi KDRT. (Pixabay/Alexas_Fotos)](https://media.suara.com/pictures/653x366/2022/10/01/93616-ilustrasi-kdrt-pixabayalexas-fotos.jpg)
Perempuan asal Dusun Slingi Kalurahan Genjahan Kapanewon Ponjong Gunungkidul berinisial DF, meninggal dunia usai dirawat beberapa hari di rumah sakit. Wanita yang tinggal di Mijahan Kalurahan Semanu Kapanewon Semanu ini dikabarkan menjadi korban Kekerasan Dalam Rumah Tangga (KDRT).
Dukuh Slingi, Novi menuturkan dugaan KDRT mencuat setelah keluarga dan tetangganya menemukan sejumlah luka lebam pada beberapa bagian tubuhnya terutama muka. Keluarga korban curiga DF menjadi korban penganiayaan.
Baca Juga:Satu Pelaku Penusukan WNA di Tegalrejo Ditangkap, Polisi Kejar Teman-temannya
3. Satu Pelaku Penusukan WNA di Tegalrejo Ditangkap, Polisi Kejar Teman-temannya
![Kapolresta Yogyakarta Kombes Pol Idham Mahdi. [Hiskia Andika Weadcaksana / SuaraJogja.id]](https://media.suara.com/pictures/653x366/2022/09/01/55536-kapolresta-yogyakarta-kombes-pol-idham-mahdi.jpg)
Kapolresta Yogyakarta Kombes Pol Idham Mahdi menyatakan bahwa jajarannya sudah berhasil mengamankan satu pelaku dalam kasus penusukan seorang mahasiswa asal Timor Leste di Tegalrejo, Kota Yogyakarta. Saat ini polisi masih mengejar pelaku lain yang diduga ikut terlibat.
"Update terbaru bahwa kami telah menangkap dan mengamankan pelaku utama yang melakukan penusukan," kata Idham kepada awak media, Kamis (20/10/2022).
4. Gelombang Tinggi Ancam Nelayan di Gunungkidul, DKP Minta Masyarakat Pantau Informasi BMKG sebelum Melaut
![Ilustrasi nelayan tradisional.(pixabay)](https://media.suara.com/pictures/653x366/2021/07/17/64812-ilustrasi-nelayan-tradisionalpixabay.jpg)
Dinas Kelautan dan Perikanan (DKP) Kabupaten Gunungkidul mengimbau kepada nelayan setempat agar selalu memantau informasi dari Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) sebelum melaut. Hal itu sebagai upaya mengantisipasi potensi gelombang tinggi.
Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan (DKP) Gunungkidul, Krisna Berlian mengungkapkan pihaknya meminta agar nelayan selalu memantau peringatan dari BMKG terkait situasi dan kondisi gelombang dan memonitor kondisi kapal yang akan digunakan. Selain itu, jangan memaksakan diri untuk melaut jika situasi dan kondisi tidak memungkinkan.
5. Tebing 3 Meter Longsor Di Pentingsari, Akses Penghubung Dua Kalurahan Terputus Sementara
![Tanah longsor [BNPB]](https://media.suara.com/pictures/653x366/2020/10/12/31791-ilustrasi-longsor.jpg)
Tebing setinggi tiga meter dengan lebar sekitar empat meter di Padukuhan Pentingsari, Kalurahan Umbulharjo, Kapanewon Cangkringan, Kabupaten Sleman longsor.
Akibat peristiwa yang terjadi pada Rabu (19/10/2022) itu, akses penghubung dua kalurahan, Umbulharjo dan Hargobinangun terputus sementara waktu.