Menelisik Proses Pembuatan Bamboo Dome yang Jadi Tempat Santap Siang Pimpinan G20, Ternyata Ada Keterlibatan Dosen UGM

terciptanya Bamboo Dome dalam acara G20 itu tak lepas dari pakar bambu UGM

Galih Priatmojo
Jum'at, 18 November 2022 | 13:54 WIB
Menelisik Proses Pembuatan Bamboo Dome yang Jadi Tempat Santap Siang Pimpinan G20, Ternyata Ada Keterlibatan Dosen UGM
Proses pembuatan Bamboo Dome di Apurva Kempinski, Nusa Dua, Bali untuk perhelatan KTT G20 lalu. (Dokumentasi: Humas UGM).

Ketika itu hujan lebat disertai angin kencang melanda Nusa Dua selama hampir dua jam. Ia berada persis di bawah bangunan yang sedang dikerjakan sembari memperhatikan seluruh bangunan dan kondisi seluruh struktur bangunan. 

Guna memastikan bangunan itu masih stabil dan tetap kokoh. Walaupun memang diterpa hujan dan angin kencang.

"Di titik ini saya menjadi yakin dengan keamanan struktur bangunan Bamboo Dome yang hampir 100% pengerjaannya. Ketika saya tidak dapat menguji secara langsung tetapi bangunan langsung diuji oleh alam," kenangnya.

Dalam kesempatan ini, Ashar mengapresiasi dan berterima kasih kepada para perajin bambu yang turut berperan dalam pembangunan Bamboo Dome itu. Komitmen dan keseriusan para perajin terbayar lunas dengan hasil akhir yang indah. 

Baca Juga:Diajak Tur Sambil Nyangkul, Begini Komentar Joe Biden ke Pemandu Tahura Bali

"Sangat luar biasa, betapa para perajin bambu dari desa Gianyar ini sangat serius, sungguh-sungguh, berkomitmen. Saya merasa bersyukur, beruntung, dan bangga dapat menjadi bagian dari kerja besar ini dan berharap dapat menyampaikan kepada masyarakat global bahwa di saat dunia cenderung memilih hal-hal yang artifisial tetapi kita masih punya yang masih orisinal," ungkapnya.

Melalui momen G20 kemarin, Ashar berharap pemanfaatan bambu dapat lebih dikenalkan kepada masyarakat luas. Termasuk dengan UGM yang diharapkan bisa membuat bangunan yang memiliki identitas lekat dengan Indonesia.

Sebagai informasi, Ashar sendiri sudah dikenal sebagai peneliti yang giat mengkaji bambu sejak 2008. Saat itu ia sempat bekerja sama dalam pembangunan sekolah alam internasional yang seluruh bangunannya menggunakan bambu di Bali. 

Hingga saat ini Ashar sudah banyak bekerja sama dengan penggiat bambu untuk membuat bangunan bambu di berbagai tempat. Tidak terbatas hanya di Indonesia saja namun juga di beberapa negara seperti Belgia, Cina, dan India.

Baca Juga:Xi Jinping Minta Bantuan Italia Jaga Citra Positif China di Uni Eropa

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini

Tampilkan lebih banyak